Pendatanganan Rencana Aksi KUPS di Melawi

“Program ini mengintegrasikan pendekatan pendampingan Perhutanan Sosial pasca izin melalui pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) perempuan, serta pengelolaan demplot pertanian ramah lingkungan yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi mereka. Serta, berdampak kepada masyarakat desa.” – Stefanus Kardi, Programme Manager Persada Gemawan.

Perkumpulan Gemawan melaksanakan Workshop Multi Pihak dengan tema Perempuan Desa Berdaya (PERSADA) Melalui Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan Sekitar Kawasan Hutan di Tiga Desa di Kabupaten Melawi. Kegiatan dilaksanakan sejak tanggal 19 hingga 20 Januari 2023. Sebanyak 31 peserta perwakilan Bappeda Melawi, Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Melawi, Camat Pinoh Selatan, serta perwakilan dari Desa Manggala, Landau Garong, dan Sungai Bakah, hadir dalam kegiatan.

Kegiatan dilaksanakan selama dua hari menghasilkan dokumen rencana aksi bersama para pihak. Dokumen ini ditandatangani oleh Bappeda Kabupaten Melawi, KPH Wilayah Melawi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi, DPMPD Kabupaten Melawi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Melawi, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Melawi, BPDAS Kabupaten Melawi, Pemerintah Desa dan BPD dari tiga desa program, serta LDPH dan KUPS Desa Manggala, Landau Garong dan Sungai Bakah, serta perwakilan tokoh adat, Perkumpulan Suar dan Gemawan.

Baca juga: Persada: Dari KUPS di 3 Desa Kabupaten Melawi, Gagas Kepemimpinan dan Resiliensi Perempuan di Tengah Perubahan Iklim

Baca jugaPenguatan Perempuan dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di 3 Desa Kabupaten Melawi melalui Program Persada

Pendatanganan Rencana Aksi KUPS di Melawi

Kegiatan diawali dengan penyampaian agenda-agenda oleh peserta yang bisa diintegrasikan dengan kegiatan-kegiatan di desa, terutama dalam mendukung kelompok pengelola kawasan hutan (KUPS) di tiga desa yang telah mendapatkan izin pengelolaan Hutan Desa. Rencana aksi bersama yang disepakati peserta untuk pemberdayaan perempuan dan penguatan pendampingan pasca izin PS di 3 desa (Sungai Bakah, Landa Garong dan Manggala) seperti disampaikan oleh Dinas Lingkungan Hidup yang akan mendorong tiga desa untuk usulan desa Pro-Iklim. 

Program Persada memperoleh dukungan dari program Dana untuk Kesejahteraan dan Ekonomi Berkelanjutan Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (Dana TERRA). Dana TERRA, terang Stefanus Kardi, Program Manager Persada Gemawan, merupakan kerjasama Gemawan dengan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan atas dukungan Ford Foundation. Program Dana TERRA bertujuan mendukung upaya pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

Baca jugaRiset Aksi Partisipatif Berperspektif GESI di Kayong Utara, Inisiasi Transformasi Sosial oleh Perempuan Desa

Baca jugaHubungan Internasional Untan Gelar Seminar Nasional Perubahan Iklim: Respon Hasil G20

Melalui Persada, sebut Kardi, Perkumpulan Gemawan menitikberatkan pada penguatan dan peningkatan peran perempuan dalam pengembangan pertanian ramah lingkungan di sekitar kawasan hutan. “Program ini mengintegrasikan pendekatan pendampingan Perhutanan Sosial pasca izin melalui pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) perempuan, serta pengelolaan demplot pertanian ramah lingkungan yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi mereka. Serta, berdampak kepada masyarakat desa,” jelas Kardi.

Mainstreaming Perempuan dalam Pendampingan KUPS

Kardi menjelaskan, saat ini, Perkumpulan Gemawan telah membentuk 3 KUPS perempuan di 3 desa program. Beberapa aktivitas yang dilakukan kelompok ini antara lain mengembangkan demplot (demonstration plot) padi hitam dan padi merah, pelatihan praktik pertanian ramah lingkungan, dan launching program penanaman 45.000 pohon pada Desember 2022 silam.

Ia menyebutkan pentingnya pelibatan perempuan dalam pengelolaan sumberdaya alam, terutama melalui praktik pertanian ramah lingkungan sehingga dapat mendukung resiliensi perempuan. “Kami berharap program pendampingan KUPS yang dikelola perempuan ini mampu memperkuat dan memantik perempuan untuk memperlihatkan peran dan inovasi strategis mereka dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang adil dan berkelanjutan serta adaptif perubahan iklim,” ujarnya.

Mainstreaming perempuan memang merupakan perspektif Gemawan dalam melakukan pendampingan terhadap mitra di tingkat tapak. Karena itu pula kami memilih untuk membentuk dan mendampingi KUPS yang beranggotakan para perempuan,” jelasnya.

Baca juga: Di Kampung Beting, Bentuk Koperasi Penambang Sampan untuk Penguatan Ekonomi Komunitas

Baca jugaModerasi Kebudayaan: Menyambung Rantai Sejarah, Membangun Peradaban Emas 2045 dari Kalimantan Barat

Staf Ahli Bidang Sumberdaya Masyarakat Kabupaten Melawi, dr. Ahmad Juwahir, mewakili Pemerintah Kabupaten Melawi, menyatakan dukungannya terhadap program ini. Ia mengatakan perempuan berperan dalam mendukung program pemerintah daerah, terutama pemenuhan gizi keluarga melalui praktik pertanian. 

“Dunia saat ini semakin sulit, kecuali pertanian. Melalui pertanian, kita bisa membantu – tidak hanya keluarga, tapi juga pemerintah. Saat ini, banyak sekali perempuan dan ibu rumah tangga yang sudah mulai membudidayakan sayuran, rempah-rempah, dan cabai di pekarangan, sehingga  bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dan membangun ketahanan pangan keluarga,” ujarnya.

Penulis: Stefanus Kardi

 

Penandatanganan Rencana Aksi Bersama Pendampingan KUPS Program Persada di 3 Desa Kabupaten Melawi
Tag pada:                    

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *