Kerawanan Karhutla Kalbar berdasarkan Sebaran Titik Api Tahun 2020-2024

Laporan Asesmen dan Analisis Karhutla ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi berbagai pihak dalam upaya mencegah karhutla di Kalimantan Barat. Gemawan meluncurkan laporan hasil penilaian kondisi karhutla di 14 desa di Kabupaten Mempawah dan Sambas. Laporan ini menyoroti fakta-fakta di lapangan
Gemawan melangsungkan Focus Group Disscusion (FGD) Inisiatif Pencegahan dan Pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) , khususnya di wilayah gambut. Kegiatan bertujuan membangun kolaborasi dan komitmen para pihak pemangku kepentingan, khususnya pemerintah kabupaten, organisasi non-pemerintah, pemerintah desa, kelompok Masyarakat Peduli
Upaya penanggulangan karhutla Kalbar memerlukan komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan. Ancaman krisis iklim yang memperparah risiko kebakaran, ditambah dengan praktik pembukaan lahan yang tidak ramah lingkungan, mengharuskan adanya pendekatan yang lebih integratif dan berbasis komunitas. Kebakaran
Titik panas mulai bermunculan di Kalimantan Barat. Hal itu berpotensi memicu Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), apalagi cuaca sebagian daerah di Kalimantan Barat terpantau cukup panas. BMKG Stasiun Klimatologi Supadio Pontianak mendata sebaran titik panas pada beberapa daerah di Kalbar. Sebaran hotspot tersebut dideteksi dengan memakai
Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Antibar dan Desa Sejegi Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah mendapatkan pelatihan penanganan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan keahlian masyarakat dalam pencegahan, penanganan, serta pemulihan pasca kebakaran. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Antibar itu berlangsung selama 3 hari yakni pada 2 Juli
Indikasi karhutla Kalbar di tahun 2023 sebesar 111.848,33 hektar. Data itu diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan kawasan gambut sebesar 1,7 juta hektar, risiko terjadinya karhutla di Kalbar menjadi lebih tinggi. “Tanah gambut bersifat seperti sponge, dalam kondisi
Rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), enam (6) desa di Kecamatan Teluk Keramat dan Kecamatan Tekarang bentuk Permakades (Peraturan Bersama Kepala Desa) untuk perlindungan lahan dan hutan di areal gambut dalam satu lansekap, Sabtu (18/11/2023). “Karhutla kerap terjadi di
Karhutla ini semakin parah ketika musim panas. Fenomena iklim El Nino juga berkontribusi memperparah dampak musim panas di Kalimantan Barat. Ibukota Kalimantan Barat, Kota Pontianak, tidak luput dari dampak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di tahun 2023. Hutan menyediakan
Target NDC Indonesia 2030 dinaikkan menjadi 32% atau setara dengan 912 juta ton CO2. NDC merupakan dokumen yang memuat komitmen dan aksi iklim negara yang dikomunikasikan kepada dunia melalui United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Berdasarkan data yang