Serumpun Sambas Konsolidasi Perempuan bersama Gemawan

“51% ekonomi Indonesia didukung oleh ekonomi mikro yang banyak dilakukan oleh perempuan. Jadi perempuan harus  bangga menjadi bagian dari penunjang ekonomi negara,” tegas Laili Khairnur di hadapan 20 orang perwakilan kelompok Serumpun Singkawang.

Serikat Perempuan Pantai Utara (Serumpun) Sambas dan Singkawang melaksanakan konsolidasi dan evaluasi internal pada 27 dan 29 Oktober 2022 di dua lokasi berbeda. “Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan merancang peran strategis Serumpun guna menjawab tantangan kemandirian ekonomi dan upaya-upaya mitigasi krisis iklim oleh perempuan,” terang Siti Rahmawati, Kepala Divisi Perempuan Gemawan yang selama ini aktif dalam isu gender equality and social inclussion (GESI). 

Baca juga: Aksi Jaga Bumi Mitra Gemawan di Kabupaten Kayong Utara

Serumpun merupakan organisasi yang dibentuk Gemawan pada tahun 2009 sebagai wadah pembelajaran dan pengembangan potensi diri bagi kelompok perempuan yang ada di Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang. “Saat ini kelompok perempuan yang tergabung dalam serumpun telah tersebar di 29 desa di Kabupaten Sambas dan 3 kecamatan di Kota Singkawang,” jelas Wati, sapaannya.

“Dalam fasilitasi kegiatan ini, kami mencoba mengeksplorasi harapan dan mimpi anggota Serumpun. Mimpi dan harapan itu akan dikoneksikan dengan cita-cita Serumpun,” kata Wati menjelaskan metode fasilitasi yang digunakan. Teknik fasilitasi serupa juga dilakukan saat Training of Trainer (TOT) Social Innovator Gemawan (Sigma) yang telah dilaksanakan Gemawan pada Oktober silam.

Berdasarkan hasil perencanaan strategis organisasi yang dilaksanakan pada tahun 2021, Serumpun memutuskan untuk melebarkan sayap organisasi dengan memisah struktur kepengurusan berdasarkan wilayah, yakni Sambas dan Singkawang. Hal ini agar memudahkan Serumpun dalam melakukan kerja di wilayah mereka.

Konsolidasi dan evaluasi Serumpun Sambas dilaksanakan pada Kamis (27/10/2022) di Ruang Pertemuan Hotel Pantura. Sebanyak 25 orang perwakilan kelompok yang ada di Kabupaten Sambas hadir dalam kegiatan yang dibuka oleh Direktur Gemawan, Laili Khairnur.

Baca juga: Mangrove Action: Uji Coba Petakan Mangrove dengan Drone

Laili menjelaskan Gemawan ingin membangun dunia yang aman, nyaman, damai dan inklusi. Inklusi artinya setiap orang, suku, agama dan latar belakang gender boleh bergabung dengan Gemawan, salah satunya adalah organisasi perempuan seperti Serumpun.

“Saat ini Gemawan memiliki mission statement menjadi Rumah Gerakan Sosial Transformatif untuk Borneo Keren, Inklusif, dan Berkelanjutan. Gemawan juga menggunakan strategi create, connect, collab dalam melakukan kerja-kerjanya. Serumpun adalah salah satu hasil dari penerapan strategi tersebut. Ke depan, Serumpun juga harus memiliki mission statement untuk menentukan akan menjadi apa 5 tahun ke depan,” ujarnya.

Perempuan Serumpun Gemawan
Meraih Mimpi | Anggota Serumpun Singkawang sedang menyusun mimpi melalui teknik fasilitasi vibrant.

Ia juga menyampaikan pentingnya perempuan sebagai penggerak ekonomi komunitas melalui aktivitas sehari-hari, baik sebagai petani, penenun, pedagang dan pekerjaan lainnya. Interaksi sosial dan ekonomi di desa yang cenderung kekeluargaan inilah yang menjadi kekuatan dan resiliensi masyarakat. 

“Pada tahun 2023, diperkirakan akan terjadi resesi global. Di Indonesia sendiri, resesi dipercaya tidak akan berdampak besar karena ekonomi Indonesia adalah ekonomi yang dibangun oleh ekonomi kecil dan komunitas, UKM, dan pertanian. Produknya nyata, seperti beras, sayur, yang dihasilkan perempuan di desa. Hasil panen dapat ditransaksikan tanpa uang. Misalnya ikan asin dan sayur, beras dengan sayur. Itu yang disebut ekonomi komunitas, yaitu perputaran ekonominya di sekitar mereka saja,” jelas Laili.

Baca juga: Strategi Percepatan Pencapaian SDGs 2030

Perempuan Penunjang Ekonomi Indonesia

Pesan serupa juga disampaikan Laili pada konsolidasi dan evaluasi Serumpun Singkawang. Berlokasi di Ruang Pertemuan PKBI Singkawang, ia juga menjelaskan arti penting perempuan bagi Indonesia. “51% ekonomi Indonesia didukung oleh ekonomi mikro yang banyak dilakukan oleh perempuan. Jadi perempuan harus  bangga menjadi bagian dari penunjang ekonomi negara,” tegasnya di hadapan 20 orang perwakilan kelompok Serumpun Singkawang.

“Salah satu alasan kenapa saya mengagumi perempuan karena mereka hebat. Mereka mampu bertahan dan memiliki jiwa resiliensi yang tinggi,” katanya. Ia juga berpesan agar mereka mampu menjaga identitas dirinya, karena identitas diri adalah pengikat yang unggul.

Penulis: Wanti A.

Penyunting: Muhammad Yamin A. P.

Laili Khairnur: Perempuan, Banggalah dengan Identitas Diri Kalian!
Tag pada: