Gemawan inisiasi Mangrove Action Gunakan Drone

Mangrove Action | Reza menyebutkan kegiatan ini menjadi respon Gemawan dalam melakukan mangrove action di Kalimantan Barat.

“Melalui pemetaan dengan drone ini, kami bertujuan memperoleh data luasan mangrove yang aktual, akurat, dan memiliki citra beresolusi tinggi, sehingga kita dapat menentukan metode intervensi terbaik untuk menjaga aset Bumi ini.” Mohammad R., pegiat Gemawan.

Minggu (25/09/2022), Gemawan melakukan uji coba pemetaan kawasan mangrove dengan menggunakan drone. Reza, pegiat Gemawan, menyebutkan kemampuan drone menangkap gambar lebih detil dari satelit karena terbang di bawah awan.

“Dengan menggunakan drone, data luasan mangrove bisa didapatkan secara lebih akurat. Melalui informasi spasial ini, kita bisa menentukan metode intervensi untuk melindungi mangrove,” tambahnya di sela kegiatan yang mengambil lokasi di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

Baca juga: Dua Langkah Strategis Menjaga Mangrove: Collaborative Efforts and Collective Action!

Hutan mangrove merupakan ekosistem penting bagi keanekaragaman hayati dan kemanusiaan. Mangrove juga berperan signifikan dalam mitigasi krisis iklim. Menurut Reza, kehilangan ekosistem mangrove adalah kehancuran alam.

“Kita menyadari nilai pentingnya sebagai penyimpan karbon, pabrik ikan, benteng pesisir, dan banyak lainnya, justru di saat mangrove sudah tak banyak lagi tersisa dan kadung terdegradasi,” ucapnya.

Gemawan Mangrove Action Gunakan Drone di Kalimantan Barat
Mangrove action | Uji coba pemetaan kawasan mangrove menggunakan drone yang dilakukan Gemawan untuk memperoleh data kawasan mangrove secara lebih detil dan akurat.
Mangrove Action: Uji Coba Drone Petakan Kawasan Mangrove

Laman resmi IUCN merilis laporan tahunan terbaru Global Mangrove Alliance (GMA) bertajuk The State of The World’s Mangroves 2022. Edisi yang rilis 21 September 2022 itu adalah kompilasi informasi tentang mangrove serta dampak degradasi mangrove pada kawasan dan masyarakat pesisir di dunia.

“Hal penting dalam laporan itu adalah menguatnya kesadaran dan kemitraan global untuk saling kolaborasi mencegah degradasi mangrove, serta inisiasi mangrove action,” jelasnya.

Reza menyebutkan kegiatan ini menjadi respon Gemawan dalam melakukan mangrove action di Kalimantan Barat.

“Melalui pemetaan dengan drone ini, kami bertujuan memperoleh data luasan mangrove yang aktual, akurat, dan memiliki citra beresolusi tinggi, sehingga kita dapat menentukan metode intervensi terbaik untuk menjaga aset Bumi ini,” ujarnya.

Baca juga: Gemawan dan AJI Pontianak Kolaborasi Kampanye Perlindungan Mangrove Kalimantan Barat

Gemawan Manfaatkan Wahana Drone untuk Mangrove Action di Kalimantan Barat
Drone untuk pemetaan wilayah rakyat dan mangrove action
Ilustrasi penggunaan wahana drone.

Pemetaan kawasan mangrove dengan menggunakan drone ini, terangnya, akan dilakukan di dua spot berbeda. Untuk uji coba pertama, jelas Knowledge Manager & Communications Gemawan ini, dilakukan di Kabupaten Kubu Raya, untuk mengambil sample data kecil dengan menggunakan UAV jenis multirotor.

“Sementara lokasi kedua nanti kami rencanakan di Kabupaten Mempawah menggunakan UAV fixed-wing untuk mengambil sample data yang lebih luas karena daya jelajahnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan model multirotor,” paparnya.

Kalimantan Barat memiliki hutan mangrove dengan luas lebih dari 170 juta hektar. Berbagai sumber menyebutkan kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat khas dan langka, seperti bakau mata buaya dan lenggadai betina, yang hanya ada di Kalimantan Barat.

Pada 10 Juni lalu, dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022, Presiden Joko Widodo meluncurkan World Mangrove Center Teluk Balikpapan di Rumpin, Bogor. Hal itu dilakukan karena menyadari arti penting rehabilitasi mangrove untuk mendukung komitmen Indonesia dalam perubahan iklim.

Hutan mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon hingga 4-5 kali lebih besar dari hutan tropis daratan. Tentu saja, dengan kelebihannya itu, habitat mangrove berperan penting dalam perubahan iklim. Program rehabilitasi mangrove yang dilaksanakan Pemerintah Indonesia ini direncanakan dilaksanakan di Provinsi Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Bali.

Baca juga: Kolaborasi Multi Pihak Aksi Jaga Bumi Tanam Mangrove di Hari Lingkungan Hidup Internasional 2022

Melalui program yang mendapat dukungan dari luar negeri ini, Pemerintah RI menargetkan akan ada 600 ribu hektar lahan mangrove di Indonesia yang terehabilitasi pada akhir tahun 2024. Untuk mencapai target itu, Pemerintah juga membangun pusat persemaian mangrove di 30 titik yang ditargetkan selama 3 tahun mendatang.

“Meski saat ini Kalimantan Barat belum berkesempatan menjadi wilayah percontohan World Mangrove Center, kita tak pernah kehilangan kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi agar menjadikan wilayah kita sebagai percontohan mangrove dunia,” himbaunya.



Mangrove Action: Uji Coba Petakan Kawasan Mangrove dengan Drone
Tag pada: