Social Innovator | Manusia dan Alam, Desa Pro Perubahan Iklim

Gemawan bersama Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Lingkungan Hidup (PerkimLH) Kabupaten Kayong Utara melakukan koordinasi dan diskusi program kampung iklim (ProKlim) pada Jumat (18/02). Kolaborasi ini sudah dilakukan sejak tahun 2021 lalu, khususnya di Desa Podorukun, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, yang berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Program Kampung Iklim kategori Madya tahun 2021. Tahun ini Gemawan kembali berpartisi dan berkolaborasi dengan Dinas PerkimLH KKU pada ajang kontestasi penghargaan lingkungan tingkat nasional tahun 2022 untuk unjuk aksi jaga Bumi.

Keikutsertaan desa mitra Gemawan ini dinilai sebagai aksi nyata komunitas masyarakat tingkat tapak dalam memperkuat ketahanan menghadapi perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca (GRK) berkontribusi besar mengubah suhu permukaan bumi menjadi lebih tinggi, menyebabkan ancaman krisis ekologis yang lebih massif.

Dalam diskusi dengan Dinas PerkimLH, yang diwakili Murti Widyaastuti dan Sumartini, A.Md, menyatakan terimakasih yang sebesar-besarnya atas antusiasme Lembaga Gemawan bersama mitranya di desa untuk berpartisipasi dan mendukung kegiatan ProKlim 2022. 

“Pada dasarnya, salah satu tujuan program kampung iklim ini dilaksanakan memang sejatinya untuk memberikan dukungan serta penghargaan kepada masyarakat yang telah melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat berkontribusi dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” ujarnya saat diskusi. 

Selain membahas hal-hal teknis yang akan dilakukan  untuk menyukseskan program kampung iklim di KKU, keduanya juga mendiskusikan upaya mendorong masyarakat tingkat tapak untuk terus berkomitmen menjaga lingkungan dari bencana ekologis. “Semuanya diharapkan dimulai dari hal-hal kecil, yang dianggap sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengelola sampah atau limbah rumah tangga menjadi bermanfaat, menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan, dan lain sebagainya,” jelasnya lagi.

Melalui diskusi ini, ruang kolaborasi untuk kegiatan program kampung iklim dapat berjalan sukses dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai. “Melalui program kampung iklim, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat terlaksana khususnya di kabupaten KKU,” harapnya. 

Kontribusi Desa untuk Adaptasi dan Mitigasi Krisis Iklim

Maulisa, community organizer (CO) Gemawan di KKU menjelaskan, Gemawan mencoba langkah mitigasi perubahan iklim dengan bergerak di tingkat tapak. “Kami melakukan penguatan kapasitas kelompok perempuan dan pemuda untuk membangun kesadaran bersama menjaga Bumi dari ancaman krisis iklim,” terangnya.

Kelompok ini, terang Maulisa, melalui berbagai aktivitasnya yang tampak sederhana, mampu memberikan sumbangsih besar untuk keberlanjutan kehidupan. “Ibu-ibu mitra kami menjaga lahan dan sumber penghidupan mereka. Di saat yang sama, mereka telah menjaga keberlanjutan alam ini dan memberikan manfaat bagi kita semua,” ucapnya. “Penghargaan yang diperoleh tahun lalu juga tak lepas dari peran mereka,” tambahnya lagi.

Maulisa berharap catatan baik itu bisa memotivasi banyak orang untuk melakukan hal serupa. “Memperoleh penghargaan memang sebuah kebanggaan, tapi ada yang lebih membanggakan, yakni keberhasilan menjaga Bumi untuk tetap laik ditempati,” pesannya.

Aksi Jaga Bumi Desa Mitra Gemawan di Kayong Utara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *