Pelatihan Ketahanan Pangan - Urban Farming

Perkuat resiliensi masyarakat di sekitar perkotaan Sambas, Gemawan bersama Pemerintah Desa Jagur kolaborasi selenggarakan pelatihan bertajuk Ketahanan Pangan: Budidaya Tanaman Organik di Wilayah Perkotaan, Senin (24/10/2022). Community Organizer (CO) Gemawan, A’la Maududi, saat menjadi narasumber mengatakan pelatihan ini mengusung tema urban farming, yakni memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lokasi pertanian.

“Dalam konsep urban farming ini, masyarakat memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk melakukan budidaya tanaman organik atau menggunakan cara-cara yang ramah lingkungan, yang diharapkan mampu menopang ketahanan pangan keluarga,” imbuhnya di hadapan 20 peserta yang memenuhi Aula Kantor Desa Jagur.

Baca juga: Mangrove Action: Uji Coba Petakan Kawasan Mangrove dengan Drone

Urban Farming | Kolaborasi Gemawan dan Pemerintah Desa Jagur, Kabupaten Sambas mengenalkan urban farming. Sumber: Istimewa
Urban Farming, Trend Healing Ketika Pandemi

Melansir dari portal Kementerian Pertanian Republik Indonesia, urban farming menjadi tren dan kegiatan baru yang digemari banyak orang, khususnya di daerah perkotaan. Terutama di masa pandemi Covid-19 serta kebijakan work from home (WFH) membuat orang-orang lebih banyak berada di rumah dan mencari aktivitas agar tidak merasa bosan.  

Kepala Desa Jagur, Erwin, mengatakan pelatihan ini merupakan bentuk upaya desa dalam mendukung program pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan di tingkat lokal, khususnya di wilayah sekitar perkotaan. Desa Jagur berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Sambas, berjarak sekitar 3 km dari pusat Kabupaten Sambas.

“Melalui pelatihan ini, peserta menguasai keterampilan budidaya, pertanian hidroponik, sehingga dapat menerapkan pertanian organik dalam memenuhi kebutuhan pangan,” ujarnya. 

Baca juga: 2 Langkah Strategis Menjaga Mangrove: Collaborative Efforts dan Collective Action

Dari Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga

Ia menyebutkan konsep ini dapat mendekatkan masyarakat dengan sumber pangan dan vitamin untuk keluarga. “Setidaknya bisa mengurangi pengeluaran keluarga,” tambahnya.

Rodiah, peserta pelatihan, mengatakan pelatihan ini membantu peserta dalam menyediakan kebutuhan pangan keluarga, “Model pertanian hidroponik ini membantu kami untuk menyediakan pangan atau sayuran skala rumah tangga dan bisa meningkatkan ekonomi dari hasil penjualan hasilnya,” paparnya.

Ia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi menginspirasi kelompok masyarakat lain untuk memanfaatkan pekarangan sebagai jalan menciptakan ketahanan pangan.

Penulis: A’la Maududi

Penyunting: Muhammad Yamin A. P.

Urban Farming untuk Ketahanan Pangan Keluarga
Tag pada: