Kelompok Teh Bawang Dayak Najah mengembangkan olahan produk turunan dari bawang dayak. Produk turunan itu adalah teh bawang dayak. Dari tanaman inilah cikal-bakal penamaan Kelompok Perempuan Teh Bawang Dayak Najah, yang berada di Lebak Najah, Kapuas Hulu.
Menurut Aloysius Kusnadi, pegiat Gemawan, ide produksi teh bawang dayak berawal dari diskusi dan informasi di media sosial. “Mereka melihat banyak masyarakat di Desa Lebak Najah menanam bawang dayak di pekarangan serta kebun atau bekas ladang,” ujar Aloy, panggilan karibnya.
“Ada yang pernah mengembangkannya, tetapi kesulitan mencari akses pasarnya, makanya kami mencoba berbagai strategi yang mampu membuka pasar bagi produk turunan ini,” jelas pegiat sosial ini.
Demi memudahkan pemasaran, muncul ide mengolah teh bawang dayak yang dikemas dalam bentuk sachet supaya lebih mudah dipasarkan dan dikonsumsi. Kemasan seperti ini juga lebih mudah dipasarkan melalui pembelian secara langsung atau online.
Prestasi Kelompok Teh Bawang Dayak
Kelompok ini adalah bagian dari kelompok PKK Desa Lebak Najah. Kelompok ini pernah mendapatkan prestasi dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sebagai pemenang lomba PKK se-Kabupaten Kapuas Hulu yang dilaksanakan pada akhir 2021.
Menurut Aloy, para perempuan ini berharap memperoleh bantuan modal dari pemerintah agar dapat meningkatkan kualitas, baik dari aspek produk, kemasan, label, harga, packing dan sertifikasi produk. “Mereka juga salah satu kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS, Editor) di sini,” terangnya lagi.
“Di desa ini, Gemawan bekerja dalam program perhutanan sosial. Mudah-mudahan aktivitas ini bisa memberikan manfaat besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Lebak Najah,” harap Aloy.
(Aloysius Kusnadi – Aktivis Gemawan)
Source: Argumen.co.id