pengacara publik pilnet indonesia

Jaringan Pengacara untuk Kepentingan Publik Indonesia (PILNET Indonesia) menyelenggarakan Konferensi PILNET di Hotel Onih, Bogor pada Kamis (15/06/2023).

Konferensi ini merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dari para pengacara publik yang tergabung dalam PILNET Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan untuk memilih Badan Pengampu, Dewan Etik dan Pengurus Sekretariat. Peran Pengacara Publik dalam Meneguhkan Keadilan Penguasaan Sumberdaya Alam dan Keadilan Iklim menjadi tema yang diusung dalam konferensi.

PILNET Indonesia memandang mendesaknya kebutuhan untuk berperan menjaga keadilan penguasaan sumberdaya alam dan keadilan iklim. Dalam kegiatan yang berlangsung 2 hari ini, diskusi praktik baik yang dilakukan jaringan menghidupkan suasana, seperti mekanisme penggalangan dukungan dan persiapan hal-hal teknis dalam pendampingan kasus dan advokasi litigasi.

Baca juga: Ruang Terbuka RRI, Sri Haryanti: Perhatikan Kuota 30% Keterwakilan Perempuan

Forum kali ini juga melihat signifikannya peningkatan kapasitas para pengacara publik melalui pembelajaran-pembelajaran serta kerjasama dan kolaborasi antarpihak serta multi-disiplin ilmu demi mengukuhkan peran.

Selama ini, ketersediaan pengacara publik masih terbatas dan wajib disebarluaskan dengan melibatkan banyak aktor seperti dunia kampus.

“Banyak peluang dan jalan untuk melakukan penyebarluasan informasi dan pengetahuan tentang aliran pemikiran hukum yang tidak positivistik,” ujar Dr. Hermansyah, Akademisi Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura dan Anggota PILNET Indonesia.

Selain Seminar Utama, Konferensi dibagi menjadi beberapa pleno untuk membahas situasi pengacara publik sebagai pembela HAM serta peran pengacara publik mendorong keadilan penguasaan seumberdaya alam, khususnya di 3 sektor: hutan, sawit, dan transisi energi.

Andi Muttaqien, Koordinator Pengurus Sekretariat, menjelaskan diskusi panel diharapkan menjadi poin-poin awal bagi pengacara publik yang tergabung dalam PILNET untuk mengambil peran dalam proses belajar dan berkolaborasi.

Penambahan Anggota Pengacara Publik

Konferensi PILNET Indonesia ke-3 ini menyepakati penambahan anggota baru sebanyak 22 orang, terdiri dari 5 (lima) perempuan dan 17 (tujuh belas) laki-laki sebagai pengacara publik yang akan bekerjasama dalam PILNET. ELSAM, HuMa Indonesia, WALHI, Sawit Watch, GEMAWAN, Greenpeace Indonesia, dan Trend Asia dikukuhkan sebagai Badan Pengampu PILNET Indonesia.

Baca jugaPerempuan dan Alam: 1 Identitas Baru yang Menjaga Kehidupan

Forum memilih Sekar Banjaran Aji sebagai Koordinator Pengurus Sekretariat PILNET Indonesia 2023-2026. Pengurus Sekretariat PILNET Indonesia beranggotakan 7 (tujuh) orang, yaitu Muhammad Busyrol Fuad, Bimantara Adjie Wardhana, N.W.Satrio Kusuma Manggala, Saleh Al Ghifari, Rahmawati, dan Eep Saepulloh.

Selain itu, Samaratul Fuad terpilih menjadi Ketua Dewan Etik PILNET bersama dengan 6 (enam) orang anggota PILNET yaitu Maharani Siti Sopia, Ali Husin Nasution, Gindo Nadapdap, Tandiono Bawor Purbaya, Arip Yogiawan, dan Nurhanudin Achmad akan mengemban tugas selama periode 2023 hingga 2026 (MY).

Dokumen-Dokumen Pemaparan Narasumber dalam Seminar Utama dan Diskusi Panel dapat diakses dalam laman berikut : 

 

Sumber: Dimuat pertama kali di laman resmi Elsam dengan judul Peran pengacara Publik dalam Meneguhkan Keadilan Penguasaan Sumber Daya Alam dan Keadilan Iklim. Dirilis kembali di laman Gemawan dengan judul Pengacara Publik Teguhkan Keadilan Penguasaan Sumberdaya Alam & Climate Justice.

Pengacara Publik Teguhkan Keadilan Penguasaan Sumberdaya Alam & Climate Justice