Pada awal tahun 2021, kelompok yang tergabung dalam Serumpun, seperti Kelompok Serumpun Asoka, Serumpun Sejati, dan Serumpun Muslimah, menginisiasi “Gerakan Sedekah Sampah”, melalui pembangunan Bank Sampah.
Inisiasi Bank Sampah oleh Serumpun
Serikat Perempuan Pantai Utara (Serumpun) merupakan organisasi berbasis pada kelompok perempuan yang tersebar di Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang. Di Kota Singkawang, serikat ini bernama Serumpun Singkawang, anggotanya tersebar di beberapa kelurahan, Kota Singkawang. Pada awal tahun 2021, kelompok yang tergabung dalam Serumpun, seperti Kelompok Serumpun Asoka, Serumpun Sejati, dan Serumpun Muslimah, menginisiasi “Gerakan Sedekah Sampah”, melalui pembangunan Bank Sampah.
Gerakan yang diinisiasi ini, selain memiliki nilai ekonomis, juga bernilai ekologis, mengingat persoalan sampah bukan hanya menjadi persoalan lokal, tetapi global.
Baca juga: Berbagi Berkah Sedekah Sampah untuk Kaum Lemah, Serumpun Sejati Sambut Ramadhan
Seperti yang dilakukan oleh kelompok Serumpun Asoka, bank sampah ini dikelola pengurus Serumpun dan kelompok, hingga ke tingkat rumah tangga (RT) anggota. Nasabah, istilah yang digunakan bagi mereka yang tergabung menjadi anggota bank sampah. Hingga sekarang, nasabah bank sampah yang dikelola Kelompok Serumpun Asoka berjumlah 50 orang. Mereka yang menjadi nasabah tidak hanya anggota Serumpun, tetapi yang bukan anggota Serumpun juga bisa menjadi nasabah bank sampah.
Menurut Anisah Rochayati, pengurus sekaligus pengelola bak sampah, mekanisme dalam bank sampah dilakukan melalui setoran atau tabungan dalam bentuk sampah oleh nasabah kepada masing-masing koordinator wilayah. Setiap nasabah memiliki buku tabungan bank sampah, yang berisi pencatatan transaksi tabungan sampah. Menurutnya, penyebaran keranjang sampah juga diletakkan di kantor pemerintah, swasta, ruang publik, dan rumah makan.
Penempatan keranjang sampah diletakkan di 4 Kantor Dinas Pemkot, Rumah Dinas Wakil Wali Kota, 4 kantor dan usaha sektor bisnis (dealer, hotel, rumah makan), ruang publik dan klinik kesehatan; serta sisanya disebar di wilayah RT nasabah, selain bantuan keranjang sampah dari Pemerintah Kota Singkawang, anggota juga menyediakan keranjang yang dibuat sendiri.
Sedekah Sampah untuk Bantu Kelompok Marjinal
“Tidak menutup kemungkinan, gerakan sedekah sampah ini akan menyebar hingga ke kantor-kantor lainnya, ke tingkat kelurahan lainnya, mengingat gerakan kita selain bernilai ekologis, juga ekonomis” kata Anisa (19/1).
Baca juga: Berbagi Berkah Sedekah Sampah
Hingga akhir Desember 2021, Kelompok Serumpun Asoka mampu mengumpulkan dan menjual sebanyak 5 ton 25 Kg sampah plastik. Dengan pendapatan yang dihasilkan dari seluruh penjualan tersebut sekitar 10 juta dengan pembagian rincian uang tabungan nasabah, penghasilan tim pemilah sampah dan kas Bank Sampah Serumpun.
“Kesepakatan kita juga, 10 persen dari hasil penjualan juga digunakan untuk Kas Bank Sampah Serumpun, operasional pertemuan anggota dan untuk kegiatan Bakti Sosial dalam bentuk santunan kaum dhuafa,” tambahnya Anisa.
Sekarang, bank sampah yang dikelola Serumpun, menjadi perhatian banyak pihak, menjadi tempat belajar mengenai manajemen pengelolaan sampah di perkotaan. Seperti kunjungan mahasiswa dari Universitas Tanjungpura beberapa waktu yang lalu.
“Beberapa hari yang lalu, kami dikunjungi mahasiswa yang sedang melakukan KKM, dari Universitas Tanjungpura, mereka belajar banyak, hingga mengikuti proses penjemputan sampah bersama kawan-kawan bank sampah,”tutup Anisa.
Sumber: Pontianak Post