Serikat Perempuan Pantai Selatan (Serumpun) Sejati Kelurahan Bukit Batu, Singkawang, menyerahkan bantuan kepada kaum dhuafa dan panti asuhan. Penyerahan bantuan ini dilakukan di dua lokasi, yaitu di Kelurahan Pangmilang dan Kelurahan Bukit Batu pada (29/03).
“Kami mengumpulkan sumbangan dari anggota kelompok, juga donasi dari dari siapa saja yang ingin menyumbang. Selain itu, tahun ini kami juga menyisihkan dana dari pendapatan keranjang sedekah sampah yang kami simpan di beberapa titik,” ujar Nurpunati, Ketua Kelompok Serumpun Sejati, mitra Gemawan.
Baca juga: Gerakan Sedekah Sampah di Singkawang Inisiasi 3 Anggota Kelompok Serumpun
Dari dana yang terkumpul itu, anggota kelompok membelikan bahan kebutuhan pokok yang dikemas per paket. Kelompok Serumpun Sejati melakukan kegiatan sosial ini dalam rangka menyambut hadirnya Bulan Ramadhan. “Sudah sejak 4 tahun lalu Serumpun Sejati membagikan sembako untuk kelompok masyarakat yang memerlukan,” jelasnya atas aktivitas berbagi berkah sedekah sampah ini.
Secara aktif, kelompok-kelompok anggota Serumpun Singkawang, termasuk Serumpun Sejati, berkontribusi terhadap permasalahan sampah di Singkawang. Total timbunan sampah di Kota Singkawang mencapai 114 ton setiap harinya. Pemerintah Kota Singkawang memperkirakan tiap orang di Singkawang menghasilkan sampah 0.25 kg per hari. Sebesar 75 ton memang berakhir di TPA, sebagian yang tak tertampung di TPA itu ada kontribusi kelompok Serumpun Singkawang dalam mengelolanya untuk berbagi berkah.
Baca juga: Sedekah Lewat Sampah
Inisiatif Sedekah Sampah lewat Bank Sampah
Bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Singkawang, kelompok ini melakukan kampanye sedekah sampah dengan menyiapkan tong-tong sampah bertuliskan “Sedekah Sampah”. Tong Sedekah Sampah itu diletakan di beberapa titik sebagai sarana bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan sampah mereka. “Kami ingin jemput bola, agar masyarakat merasa mudah dalam membuang sampah, juga mudah saat ingin bersedekah,” tambah perempuan pegiat sosial ini.
Sampah botol dan kemasan gelas plastik yang terkumpul dari tong sampah ini kemudian dijual, lantas uangnya digunakan untuk membeli kebutuhan pokok kaum lemah. Penerima bantuan ini merupakan anggota masyarakat kurang mampu yang tidak tersentuh bantuan dari pemerintah. Sebanyak 35 paket sembako diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Anggota kelompok kami memang bukan dari kalangan atas, tapi dengan bisa ikut berbagi kepada masyarakat yang lebih membutuhkan, kami sangat senang dan merasa bisa bermanfaat bagi orang banyak,” tutupnya.