Pada masa pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak bulan April 2020 lalu, Gemawan melakukan pemetaan terhadap dampak pandemi bagi kelompok masyarakat basis yang menjadi dampingan Gemawan, khususnya kelompok perempuan. Pemetaan ini menyasar berbagai profesi yang ada dari kelompok perempuan dampingan Gemawan yang tergabung dalam Serikat Perempuan Pantai Utara (Serumpun) di Kabupaten Sambas dan Singkawang, serta kelompok petani di Kabupaten Mempawah.
Dampak yang mereka alami tidaklah sama. Bagi para petani, pandemi tak terlalu berdampak terhadap sumber pangan, bahkan mereka dapat beraktifitas seperti biasa, terutama menanam, merawat dan panen. Kelompok ini juga yang menjadi penyelamat karena hasil sumber pangan mereka dapat menjadi sumber ketersediaan pangan keluarga dan desa. Namun, sedikit-banyak, pembatasan aktivitas sosial memberikan dampak dalam memasarkan hasil produk, karena mereka tak lagi bisa menjual hasil panen keluar dari desa sebagai akibat penutupan akses keluar-masuk orang ke desa. Berbeda dengan yang dirasakan para petani, dampak lebih besar dirasakan oleh mereka yang menggantungkan hidup pada usaha kecil dan pemasaran, seperti menjual makanan, usaha tenun, para nelayan, petani karet, dan sektor jasa. Ada yang kehilangan separuh dari pendapatan normal mereka, bahkan kehilangan sama sekali sumber pemasukan.
Perempuan Serumpun Hadapi Pandemi
Banyak upaya yang sudah dilakukan sejak para perempuan ini merasakan dampak pandemi Covid-19; mulai dari membangun solidaritas bersama, mengadvokasi sesama agar mendapat dana bantuan pemeritah, mengubah strategi pemasaran, dan lain sebagainya. Namun karena pandemi ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan, ternyata butuh upaya yang lebih besar lagi. Gemawan mengambil inisiatif membantu kelompok perempuan ini dengan melakukan penggalangan dana untuk beberapa kebutuhan, diantaranya bantuan untuk kebutuhan makanan (food and livelihood), serta kebutuhan untuk membangun kembali modal usaha karena modal sebelumnya sudah terpakai akibat berkurang dan – bahkan – tidak adanya pendapatan.
Bersama BOTHENDS, Gemawan mengembangkan program bantuan keberdayaan dalam menghadapi pandemi Covid-19 bagi anggota Serumpun. Bantuan ini berupa modal usaha kecil bagi 92 orang perempuan terkena dampak, pembangunan demplot (demonstration plot) di 20 kelompok perempuan anggota SERUMPUN, serta kampanye membangun cara hidup dan lingkungan yang sehat nan bersih.
Demplot mendapatkan perhatian tersendiri, hal ini didasari pada kebutuhan pangan yang semakin dibutuhkan untuk periode 6 bulan ke depan. Sebagaimana kita tahu, krisis pangan sedang mengancam dunia saat ini, termasuk Indonesia, karena produksi pertanian yang menurun. Sehingga upaya menanam tanaman yang dapat dimakan bagi para kelompok perempuan ini merupakan kerja antisipasi sekaligus mengurangi dampak hal tersebut. Selain dengan Bothends, Gemawan juga mendapat dukungan sedikit dana dari Change.org dengan program donashe – perempuan bantu perempuan melalui platform donasi publik www.kitabisa.com.
Program bantuan ini diharapkan mampu sedikit meringankan beban yang sedang dihadapi para perempuan, serta dapat membangun kembali keberdayaan perempuan dalam memulihkan keberdayaan ekonomi dan kesehatan masyarakat melalui program demplot dan tanaman obat keluarga. Semoga dunia dapat segera menemukan solusi atas penyebaran Virus Corona, sehingga generasi penerus kita dapat menatap dunia yang lebih baik.
Penulis: Mohammad Reza