Pontianak, Gemawan. Rantai ekonomi yang panjang terhadap pemasaran karet membuat transaksi harga ditingkat petani sangat rendah. Sehubungan dengan hal tersebut Lembaga Gemawan melakukan Trainning Of Trainner (TOT) Rantai Nilai Karet, kedai Che Pontianak, (24-25/1). Kegiatan ini dihadiri sekitar tujuh orang yang terdiri dari staf Gemawan dan PSE Pontianak.
TOT ini dilaksanakan untuk staf program yang bekerja disektor pengembangan dan pemberdayaan ekonomi petani karet. Selama dua hari TOT ini membahas pengembangan kapasitas, kualitas hasil hingga rangkaian pemasaran karet. Kegiatan ini difasilitasi oleh Pak Bambang dan Pak Ferry dari SwissContact. Mereka berbagi pengalaman dalam pengembangan dan pendampingan petani karet di Aceh dimana petani disana telah berhasil menciptakan rantai pemasaran sendiri.
Akses informasi yang tidak dimiliki oleh petani karet sangat kompleks, mulai dari informasi harga hingga akses rantai pemasaran. “Kami di Aceh mempelajari proses produksi hingga rantai pemasaran. Ternyata petani karet tidak mendapatkan informasi harga dari tiap rantai pemasaran tersebut” jelas Bambang saat sessi materi.
Lembaga Gemawan telah bekerja secara intensif dalam penguatan otonomi desa. Pengembangan dan pendampingan ekonomi petani merupakan salah satu bagian dari penguatan otonomi desa. “Petani adalah bagian dari desa, dan di desa inilah bahan baku produksi dihasilkan, dengan TOT ini kita belajar bersama bagaimana rantai ekonomi menciptakan akumulasi keuntungan bagi segelintir orang” tambah Samsul Bahri, Aktivis Lembaga Gemawan. (zun)