Serikat Perempuan Kabupaten Kayong Utara (SETARA) kembali menggelar pertemuan bulanan yang kali ini berfokus pada pengolahan sampah plastik rumah tangga menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis. Acara yang berlangsung di Desa Masbangun, Kecamatan Teluk Batang, pada Rabu (20/11/2024). Hadir Anik Wijaya, anggota kelompok perempuan Dahlia Jaya, sebagai tutor.
SETARA, yang merupakan gabungan dari enam kelompok perempuan mitra Gemawan, rutin mengadakan pertemuan bulanan untuk berbagi ilmu dan keterampilan. Anggota SETARA berasal dari kelompok Usaha Baru di Desa Masbangun, Embun Padi di Desa Banyu Abang, Anggrek di Desa Wonorejo, Delima di Desa Podorukun, Sumber Rezeki di Desa Seponti Jaya, dan Dahlia Jaya di Desa Telaga Arum.
Kegiatan kali ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang berfokus pada pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Namun, untuk pertemuan ini, perhatian diarahkan pada limbah non-organik, terutama plastik, yang diolah menjadi produk fungsional seperti tas anyaman.
Praktik Kreatif: Sampah Plastik Menjadi Kerajinan
Dalam sesi pelatihan, Anik Wijaya berbagi ilmu dan pengalaman mengenai cara mengolah limbah plastik menjadi tas anyaman. Berbekal keahlian dasar menganyam, ilmu dari internet, dan kreativitas, Anik menginspirasi anggota SETARA untuk memanfaatkan sampah plastik yang kerap dibiarkan berserakan.
“Daripada sampah plastik ini dibuang dan mencemari lingkungan, lebih baik kita manfaatkan menjadi produk yang lebih berguna, seperti tas anyaman. Selain estetis, produk ini juga dapat memberikan nilai ekonomi bagi keluarga,” ujar Anik.
Tas anyaman dari limbah plastik tak hanya memiliki nilai estetik, tetapi juga menjadi solusi inovatif dalam mengurangi limbah plastik rumah tangga yang sulit terurai secara alami.
Komitmen Pengurangan Sampah Rumah Tangga
Ketua SETARA, Waliyah Badaryati, berharap keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan ini dapat membantu kelompok perempuan berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik. Ia juga mendorong seluruh anggota untuk mulai memilah sampah organik dan anorganik di rumah masing-masing.
“Kita sekarang sudah tahu cara memilah sampah. Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk, sementara sampah anorganik seperti plastik dapat diolah menjadi produk kerajinan. Langkah sederhana ini tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha,” ungkap Waliyah.
Antusiasme Anggota
Anggota SETARA menyambut hangat kegiatan ini. Selain mendapatkan ilmu baru, mereka juga melihat potensi ekonomi dari produk hasil pengolahan sampah plastik. Dartin, salah satu peserta, mengaku senang dengan pelatihan ini.
“Senang sekali bisa belajar mengolah sampah plastik menjadi tas anyaman. Produk ini tidak hanya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga bisa dijual untuk menambah penghasilan,” kata Dartin dengan penuh semangat.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Pertemuan bulanan ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan antaranggota sekaligus menunjukkan peran perempuan dalam mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan. Dengan keterampilan baru ini, anggota SETARA membuktikan bahwa langkah kecil seperti mengolah sampah rumah tangga dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan ekonomi keluarga.
Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya keterlibatan komunitas perempuan dalam menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat. SETARA terus berkomitmen untuk menjadi motor penggerak perubahan di Kayong Utara melalui inovasi dan pemberdayaan perempuan.
Penulis: Maulisa
Penyunting: Ersa Dwiyana