Ia berharap para perempuan yang tergabung di dalam Serumpun dapat memberikan kontribusi, sebagaimana tema yang diusung dalam kegiatan ini, Serumpun Menuju Implementasi SDGs Desa.
Strategic Planning Serumpun: Menuju Implementasi SDGs Desa
Minggu (7/2), Serikat Perempuan Pantai Utara (Serumpun) Sambas melaksanakan Strategic Planning (SP). Gemawan turut berkontribusi dalam mendirikan Serumpun sejak tahun 2009. Sejak itu pula, Gemawan mendampingi organisasi yang terdiri 23 kelompok perempuan yang berada di Sambas dan Singkawang. Di Sambas, anggota Serumpun tersebar di 16 desa, sementara sisanya terdapat di 7 kelurahan di Singkawang.
Menurut fasilitator kegiatan, Ridho Faizinda, strategic planning Serumpun kali ini dilaksanakan di dua tempat berbeda. “SP Serumpun Sambas dilaksanakan di Ruang Pertemuan Politeknik Sambas. Sementara untuk Serumpun Singkawang dilaksanakan di Aula Pemerintah Kota Singkawang,” ujar Ridho.
Baca juga: Langkah Kontribusi Mencapai SDGs Desa, Pengurus Serumpun Sambas Adakan Rapat Program Kerja 2022
Direktur Gemawan, Laili Khairnur, dalam sambutannya mengatakan agar Serumpun kelak dapat menjadi teman Gemawan bersama organisasi pemberdayaan yang lain. “Bagi kami, itu juga sebuah keberhasilan karena kami sudah bisa mengangkat posisi ibu-ibu sekalian dalam posisi yang sudah sejajar dengan kami. Dan menurut saya, hampir 3 tahun ini sudah terjadi,” paparnya.
Laili berharap agar Serumpun Sambas dan Singkawang dapat mengakses program-program mandiri, serta beraktivitas dan berinovasi sendiri. “Gemawan akan tetap membantu mengakses informasi dan menginformasikan bahwa Serumpun adalah mitra kerja yang sejajar dengan Gemawan dan organisasi pemberdayaan yang lain,” tambahnya.
Strategic planning ini bertujuan untuk melakukan refleksi dan evaluasi capaian Serumpun selama 11 tahun terakhir sekaligus menyusun rencana strategis organisasi Serumpun. “Nanti akan ada 2 Serumpun, yakni Serumpun Sambas dan Serumpun Singkawang. Karena wilayahnya berbeda, orangnya pun berbeda, maka baiknya memang dibedakan,” ucapnya lagi. Menurut Laili, hal ini akan melahirkan iklim kompetisi yang positif, sehingga setiap kelompok akan berlomba-lomba menampilkan hal-hal terbaik yang dimilikinya.
Hingga saat ini, Serumpun sudah berhasil menciptakan kader perempuan yang menjadi penggerak di desa. Serumpun juga sudah menginisiasi terbentuknya toko Serumpun yang menjadi sarana anggota untuk memasarkan produk anggota, baik secara online dan offline yang bekerjasama dengan Gemawan. Beberapa kelompok Serumpun juga sudah aktif dalam kegiatan-kegiatan yang menunjang ketahanan pangan keluarga dengan membuat demplot sayur dan toga, serta berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan mendirikan bank sampah. Salah satu anggota Serumpun juga mendapatkan penghargaan bertaraf internasional untuk produk tenun pewarna alam yang menjadi salah satu produk unggulan kelompok.
Baca juga: Strategi Percepatan Pencapaian SDGs 2030
Semua itu menjadi peluang dalam melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah. Menurut Laili, pembangunan dalam arti perubahan yang meningkat memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam wujud collaborative governance. “Itu adalah kolaborasi antara pemerintah dengan organisasi masyarakat sipil untuk membangun sebuah wilayah, salah satunya di Kabupaten Sambas,” jelasnya. Untuk itulah, dalam strategic planning ini dilaksanakan seminar yang menghadirkan narasumber dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sambas, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas, serta Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sambas.
Menuju Implementasi SDGs Desa
“Pembangunan desa diarahkan untuk pembangunan SDGs (Sustainable Development Goals) Desa. Bila SDGs biasa terdiri atas 17 tujuan, maka SDGs Desa terdapat 18 tujuan,” imbuh Laili lagi. SDGs Desa merupakan pembangunan total atas desa yang mengarah pada 18 tujuan pembangunan berkelanjutan di desa. SDGs Desa menjadi pilar kemandirian di desa yang terdiri atas demokrasi politik, demokrasi ekonomi, dan pemberkuasaan.
Dalam pandangan Laili, Serumpun sangat potensial memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan SDGs Desa. “Terutama sekali dengan SDGs ke-5 yang sangat erat dengan partisipasi perempuan desa, terkait dengan ramah iklim, tanpa kebakaran, dan sebagainya,” terangnya. Ia berharap para perempuan yang tergabung di dalam Serumpun dapat memberikan kontribusi, sebagaimana tema yang diusung dalam kegiatan ini, Serumpun Menuju Implementasi SDGs Desa.
Setelah Sambas, strategic planning serupa juga dilaksanakan oleh Serumpun Singkawang pada Selasa (9/2) di Aula Pemerintah Kota Singkawang yang dibuka langsung oleh Wakil Walikota Singkawang, Drs. Irwan.
Penulis: Mohammad R.