THE HANDICRAFT GROUP: Penggiat Gemawan yang menjadi pendamping organisasi Serumpun, Siti Rahmawati (kanan) bersama kaum ibu-ibu dan remaja putri pengrajin anyaman khas The Handicraft Group penggiat Serumpun. FOTO: Siti Rahmawati/GEMAWAN.

THE HANDICRAFT GROUP: Penggiat Gemawan yang menjadi pendamping organisasi Serumpun, Siti Rahmawati (kanan) bersama kaum ibu-ibu dan remaja putri pengrajin anyaman khas The Handicraft Group penggiat Serumpun. FOTO: Siti Rahmawati/GEMAWAN.

Sambas, GEMAWAN.
Bermula dari Konggres Perempuan Pantai Utara yang dihadiri perwakilan-perwakilan kaum hawa lintas sektoral dari kota Singkawang dan kabupaten Sambas, melahirkan deklarasi untuk berhimpun dalam Serikat Perempuan Pantai Utara (Serumpun) di kota Singkawang, Senin, 25 Mei 2009.

“Serumpun menyuarakan dan memperjuangkan permasalahan-permasalahan perempuan dan kepentingan perempuan di berbagai aspek kehidupan. Seperti persoalan sosial, politik, ekonomi, hukum, dan budaya,” kata Siti Rahmawati S.Sos, pendamping organisasi Serumpun dari lembaga Gemawan di ruang kerjanya di Sambas, Selasa (16/02/2016).

Saat ini, organisasi Serumpun dipimpin Ny Budiana, warga dusun Keranji desa Tanjung Mekar kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas. Hari-harinya membuat kain tenun Songket Sambas yang termasyhur di tingkat domestik maupun mancanegara.

Koordinator Serumpun Kabupaten Sambas, diamanatkan ke Herlina. Sedangkan koordinator Serumpun Kota Singkawang, dipercayakan kepada Ridho Faizinda.

“Di dalam Serumpun sendiri, terhimpun kelompok-kelompok perempuan yang ada di kabupaten Sambas dan kota Singkawang. Serumpun sebagai serikat perempuan juga dapat berjalan sebagaimana mestinya sebuah organisasi,” kupas Rahmawati.

Dikatakannya evaluasi dan konsolidasi pengurus serumpun ini sangat penting dilakukan. Guna menunjang berjalannya Serumpun dalam menjalankan visi dan misi serta program kerja yang sudah diprogramkan dan membuat rencana kerja baru yang berdayaguna.

Melalui semangat memperkuat organisasi Serumpun, lanjutnya, konsolidasi pengurus diadakan untuk memberikan semangat bagi pengurus untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Kegiatan-kegiatannya diharapkan dapat berkontribusi pada proses memperkuat keberadaan dan kebersinambungan Serumpun dalam memperjuangkan hak-hak anggotanya.

“Proses menjadi organisasi Serumpun yang tangguh dan bisa memperjuangkan kepentingan perempuan menuju keadilan gender dan perdamaian, bukanlah hal yang mudah. Semuanya membutuhkan perjuangan yang panjang dan semangat yang tinggi serta pantang menyerah,” ungkap Rahmawati.

Lembaga Gemawan, katanya, satu di antara pihak yang mendukung organisasi Serumpun, memberikan dukungan program pemberdayaan dan advokasi kaum hawa di berbagai bidang.

“Selain pemberdayaan, Serumpun harus mulai meningkatkan level kerja-kerja advokasi mereka. Selama ini masih di level desa dan kecamatan namun ke depan harus sudah mampu menaikkannya pada level kabupaten bahkan provinsi,” doa Rahmawati.

Khusus advokasi, Serumpun pernah memperjuangkan kebijakan kepada pemerintah daerah, supaya kaum ibu-ibu yang melahirkan di rumah khususnya mereka yang berada di lokasi terpencil, mendapatkan jaminan persalinan gratis.

Sebab kebijakan yang ada hanya apabila melahirkan di Puskesmas dan rumah sakit saja yang gratis. Padahal untuk ke rumah sakit maupun ke puskesmas mereka masih memerlukan biaya yang besar untuk transportasi. , Tujuannya supaya ibu-ibu yang melahirkan di rumah, tidak lagi menanggung biaya transportasi petugas kesehatan tapi sudah masuk dalam dukungan asuransi.

Penulis: Siti Rahmawati
Editor: Mahmudi

Serumpun Galakkan Pemberdayaan dan Advokasi Kaum Hawa