Sosok Social Innovator Perempuan Setara Kayong Utara

Pada kesempatan itu, 3 perempuan Setara secara lugas berbicara. Mereka memulai dengan memperkenalkan Setara sebagai organisasi perempuan yang diinisiasi oleh Gemawan. Mereka menjelaskan Setara sebagai wadah yang menaungi para perempuan untuk mengembangkan dan mengeksplorasi diri dalam upaya mencapai kemandirian kelompok perempuan. 

Menutup hari di bulan Oktober terasa begitu bergairah bagi tiga orang anggota Serikat Perempuan Kayong Utara (Setara). Bukan karena hiruk-pikuk Halloween, tapi karena pada pekan ini, Dartin, Samsiroh, dan Sarti menjadi narasumber pada Pelatihan Industri Rumah Tangga yang dihelat oleh Pemerintah Desa Banyu abang, Kecamatan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara

Meski perdana menjadi narasumber, mereka tampak percaya diri di hadapan para peserta yang memenuhi Kantor Desa Banyu Abang pada Senin (31/10/2022). Tampak raut wajah yang antusias dari anggota Setara saat memaparkan materi di hadapan 30 orang peserta yang berasal perwakilan PKK dan kelompok perempuan lain dari Desa Banyu Abang. 

Dartin berasal dari Desa Podorukun. Ia adalah anggota Kelompok Perempuan Delima. Sementara Samsiroh dan Sarti dari Kelompok Perempuan Sumber Rezeki Desa Seponti Jaya. Di kelompoknya, mereka telah memperoleh banyak peningkatan kapasitas selama menjadi mitra Gemawan. Tidak hanya hard skill, seperti pertanian ramah lingkungan dan pengolahan produk pertanian – notabene mereka memang beraktivitas sebagai petani tradisional. Bersama Gemawan, soft skill mereka juga ditingkatkan agar mampu mengaktualisasi potensi diri mereka. Maulisa, community organizer (CO) Gemawan untuk Kabupaten Kayong Utara menyebutkan soft skill yang disampaikan kepada para perempuan petani ini antara lain public speaking, manajerial, dan intelektual.

Baca juga: Gemawan Bentuk Serikat Perempuan Kabupaten Kayong Utara

Melahirkan Inisiasi Setara

Icha, sapaan akrabnya, sudah belasan tahun berdomisili di Kayong Utara. Ia menemani sang suami yang bertugas sebagai ASN di sana. Sejak menjadi pegiat Gemawan, Icha mendampingi kelompok perempuan yang bermitra dengan Gemawan di Kayong Utara. Ia juga membentuk kelompok perempuan di desa-desa yang belum terbentuk kelompok perempuan.

Baca juga: Bangun Kolaborasi dan Sinergi, Perempuan Setara Kunjungi Dinas SP3APMD Kayong Utara

Perempuan Setara | Para perempuan Setara saat menyambangi Dinas SP3APMD Kayong Utara bersama pegiat Gemawan, Maulisa.

Dalam perjalanannya, kelompok perempuan yang sudah berdiri itu dihimpun dalam organisasi payung yang dinamai Serikat Perempuan Kayong Utara (Setara). Pada 26 Februari 2021 lalu, Setara dikukuhkan bertepatan dengan penutupan pelaksanaan strategic planning Setara. Melalui Setara, cita-cita melahirkan perempuan yang bermartabat digantungkan. Tentu perlu upaya dan gerak yang berkelanjutan. 

Dari organisasi payung inilah interaksi dengan para anggota semakin aktif. Rangkaian aktivitas yang direncanakan dalam strategic planning berjalan secara pasti di masing-masing kelompok. Gemawan pun secara aktif melakukan advokasi untuk mendekatkan Setara dengan pemangku kebijakan di Kayong Utara. Hal itu membuahkan berbagai hasil bagi kelompok perempuan yang dipayungi Setara, seperti bantuan bibit tanaman, benih ikan, serta bantuan lain.

Dari Setara untuk Perempuan Kayong Utara

Kepercayaan diri para perempuan anggota Setara terdongkrak cukup baik. Di pelatihan yang bertujuan memberikan pengetahuan dan meningkatkan kapasitas ini, Icha tak ragu melibatkan tiga perempuan Setara menjadi narasumber. Bagi Icha, mereka sudah memiliki kemampuan yang cukup untuk tampil di depan umum. Pelatihan ini juga hasil kolaborasi dengan Pemerintah Desa Banyu Abang. Pemdes Banyu Abang ingin mendorong peningkatan ekonomi bagi masyarakat, khususnya kelompok perempuan, berdasarkan potensi lokal. 

Terbukti, pada kesempatan itu, 3 perempuan Setara secara lugas berbicara. Mereka memulai dengan memperkenalkan Setara sebagai organisasi perempuan yang diinisiasi oleh Gemawan. Mereka menjelaskan Setara sebagai wadah yang menaungi para perempuan untuk mengembangkan dan mengeksplorasi diri dalam upaya mencapai kemandirian kelompok perempuan.   

Selanjutnya mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pengolahan produk turunan hasil sumberdaya lokal desa. Produk turunan yang dimaksud adalah keripik jengkol. Di kawasan ini jengkol sangat mudah ditemukan. Di desa asal para narasumber dari Setara, bila musim panen tiba, satu pohonnya terkadang bisa menghasilkan panen hingga 1 kuintal.

Agar bernilai ekonomi lebih tinggi, mereka mencoba berkreasi dengan membuat keripik jengkol. Pengalaman selama hampir setahun bergelut dengan jengkol itu yang mereka bagikan.

Baca juga: Sulap Jengkol jadi Kuliner Bernilai Ekonomi

Pengetahuan Perempuan Setara untuk Kayong Utara

Keberanian mental untuk berbagi mereka peroleh atas dasar pengalaman dan pengetahuan yang melekat pada diri mereka. Saat ini para perempuan itu membangun resiliensi ekonomi mereka dengan mengembangkan produk olahan dari jengkol yang mereka olah dalam bentuk keripik. 

Para perempuan sejatinya memiliki potensi untuk mengembangkan bakat mereka. Perlu sedikit pemicu agar potensi para perempuan pahlawan pangan bisa teraktualisasi. Terkadang, juga perlu waktu dan kerja lebih untuk menuangkan pengetahuan mereka dalam bentuk lain. Dari para perempuan Setara, mereka mampu membuktikan nilai lebih pengetahuan perempuan, bagi kontribusi mereka untuk Kayong Utara.

Penulis: Maulisa

Penyunting: Muhammad Yamin A. P.

Perempuan Setara: Kreasi dan Inovasi untuk Kayong Utara
Tag pada: