Kubu Raya, GEMAWAN | Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Tris Haris Ramadhan menyayangkan kerusakan hutan Kalbar menyebabkan terancamnya tempat binatang, seperti ular dan elang yang menjadi musuh alami hama padi, tikus, semakin berkurang.
Baca juga: Mongabay: Hutan Kalbar Hilang 1.25 juta Hektar dalam Dua Dekade Terakhir
“Selain itu juga, ada juga beberapa varian jamur yang justru mampu menyerang serangga dan itu bermanfaat untuk tanaman padi, semakin hilang karena hutan kita rusak,” kupas Tris Haris Ramadhan di pelatihan pencegahan dan pengobatan hama dan penyakit tanaman padi yang dilaksanakan lembaga Gemawan di Desa Punggur Besar kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Senin, 14 Maret 2016.
Hutan Kalbar Rusak, Predator Alami Lenyap
Ketika hutan terjaga baik maka hewan-hewan musuh alami hewan wereng hama tanaman padi, seperti laba-laba serigala (Pardosa pseudoannulata), laba-laba bermata jalang (Oxyopes javanus), laba-laba berahang empat (tetragnatha maxillosa), kepik permukaan air (Microvellia douglasi), kepik mirid (Cyrtorhinus lividipennis), kumbang stacfilinea (Paederus fuscipes), kumbang koksinelid (Synharmonia octomaculata), kumbang tanah atau kumbang karabid (Ophionea nigrofasciata), Belalang bertanduk panjang (Conocephalous longipennis), capung kecil atau kinjeng dom (Agriocnemis spp.)
Baca juga: Peringati Hari Hutan Internasional, Aksi Jaga Bumi Tanam 100 Bibit
Sedangkan dalam pengendalian hama tikus guna mencapai kesuksesan yang baik, perlu dilakukan secara serempak pada areal yang luas, mengikuti semua pihak atau massal, dan dilakukan berulang kali supaya populasinya tidak lagi menimbulkan kerugian besar bagi petani.
“Penanggulangan hama dan penyakit padi memang perlu dilakukan secara sistematis dan kerjasama berbagai pihak. Tujuannya supaya para petani kita menghasilkan produksi padi yang membantu dalam meningkatkan kesejahteraannya,” harap Tris Haris Ramadhan.
Penulis: Ahmad Zaini
Editor: Mahmudi