INDIKASI terabaikannya penanganan praktek KKN yang melibatkan pejabat di sejumlah instansi pemerintahan di Kalbar, membuat Lembaga Gemawan bekerja sama dengan Indonesian Corruption Watch (ICW) menggelar diskusi dalam bentuk informal meeting yang dilangsungkan Rabu (17/10) besok.

Koordinator ICW, Teten Masduki akan tampil sebagai pembicara utama dalam diskusi yang digelar sehari penuh di Ruang Cempaka Hotel Merpati Pontianak.

Menurut Koordinator Divisi Anti Korupsi, Hermawansyah, Kalimantan Barat sebagai salah satu propinsi yang langsung terlibat dalam pelaksanaan otonomi daerah, tentunya sudah sedini mungkin melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap makin meluasnya potensi terjadinya praktek-praktek korupsi.

“Penguatan basis masyarakat sipil terhadap gerakan anti korupsi menjadi penting karena ada indikasi terjadinya praktek KKN di beberapa instansi pemerintahan yang melibatkan sejumlah pejabat di Kalbar, sepertinya terabaikan begitu saja,” ungkapnya prihatin.

Hal ini dapat dilihat dari indikator tak pernah ada satu kasus pun yang sempat menjadi perhatian publik mampu dituntaskan oleh aparat Kejaksaan. Seakan gencarnya Jaksa Agung (Alm) Baharudin Lopa membongkar kasus korupsi tak ada imbas yang signifikan di Kalbar.

“Sebutlah kasus-kasus yang sempat terlempar dari wacana publik seperti Bank Kalbar, Perusda Aneka Usaha, Bendungan Merowi, dana IDT dan masih banyak lagi yang tak diketahui sampai mana penanganan kasusnya,” ujarnya.

Kurangnya dukungan publik terhadap pembongkaran kasus-kasus dugaan korupsi tersebut, lemahnya law enforcement dalam kasus korupsi serta rendahnya mentalitas penyelenggara negara, dinilai sebagai penyebab kondisi yang buruk itu.

“Kultur patrenalistik yang masih melekat di masyarakat Kalbar juga menjadi kendala serius bagi upaya pemberantasan korupsi,” cetusnya.

Oleh karena itulah usaha-usaha pengorganisasian lewat pendidikan kritis bagi masyarakat terhadap bahaya korupsi, pembongkaran kasus-kasus korupsi serta pemantauan terhadap proses peradilannya terutama kinerja aparat Kejaksaan, menjadi sangat penting untuk segera dilakukan.

Dengan mengadakan sebuah diskusi dalam bentuk informal meeting bertemakan “Menggalang Partisipasi Masyarakat dalam Memberantas KKN” inilah, Lembaga Gemawan bekerja sama dengan Indonesian Corruption Watch (ICW) berharap mampu menggalang opini serta membangun konsesus bersama seluruh stakeholder dalam pemberantasan korupsi sistematik di Kalbar.

Sehingga nantinya tercipta pemerintahan bersih, transparan serta akuntabel (clean government and good governance). Selain menghadirkan Teten Masduki, juga akan ditampilkan sejumlah pembicara handal.

Sebutlah Pengamat Hukum Rousdy Said SH MS, Stepanus Masiun dari Yayasan Pancur Kasih, Ketua GNRI Kalbar Ir Tri Budiarto, Ketua PAN Anggaran DPRD Kalbar, Ir Zulfadli serta Hermawansyah selaku Koordinator Gerak Indonesia Region Kalimantan. Sementara pesertanya sendiri meliputi stake holder terkait dengan usaha pemberantas korupsi seperti akademisi, BPKP, Itwilprop, Itwilkab, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, DPRD, NGO/LSM, ormas, OKP dan mahasiswa. (mel)

Sumber: www.pontianakpost.com, Selasa, 16 Oktober 2001

Teten Masduki Berdiskusi di Hotel Merpati