Tapak-tapak Perubahan dan Keadilan  “Gemawan Launching Gerakan Membangun Desa”

Rabu (6/5), Lembaga Gemawan memperingati 16 tahun Hari Jadi Lembaga Gemawan. Mengambil tema Tapak-tapak untuk Perubahan dan Keadilan, kegiatan kali ini bertempat di Aula Hotel Anugerah, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

DSC03935Sejak tahun 97-98an saat gencarnya reformasi dan sejak jatuhnya Soeharto, arah perjuangan serta gagasan untuk mengawal proses reformasi dan gerakan sosial harus dilanjutkan. Karena peralihan kekuasaan ini banyak penumpang gelap reformasi, kekuasaan orde baru belum sepenuhnya bersih dalam pemerintahan, karena reformasi hanya perubahan bentuk tidak sepenuhnya reformasi ini menjadi ruh dalam tata pemerintahan.

Lewat berbagai macam diskusi rutin dengan para pendiri, maka dipuncaknya pada bulan April Tahun 1999 berdirilah Gemawan. Melalui jalan organisasi gerakan ini, kita senang bermimpi, karena perubahan itu dimulai dari mimpi. Lahir dari idealisme, mimpi, cita-cita dan gagasan  Gemawan menjadi salah satu lembaga yang tetap eksis memperjuangkan apa yang sudah dimimpikan.

“Mimpi kami waktu itu, bagaimana masyarakat bisa terfasilitasi hak-haknya yang selama itu terzolimi dan tersisihkan,” kata Hermawansyah, Dewan Pendiri Gemawan.

DSC03932Sejak 16 tahun Lembaga Gemawan hadir di Kalimantan Barat memberikan dedikasinya bagi pengembangan masyarakat di Kalbar, khususnya di wilayah pedesaan. Desa menjadi pusat aktifitas Gemawan karena sejuta persoalan yang dihadapi desa dan masyarakat pedesaan, mulai dari kemiskinan, pengangguran, dan segala bentuk ketidakadilan lainya. Selain itu, desa merupakan wilayah yang menyimpan potensi sumberdaya alam dan manusia yang berlimpah.

 Launching Gerakan Membangun Desa

“Jika desa menjadi lebih baik, kami yakin hal itu pasti memberikan dampak luar biasa bagi perubahan negeri ini, karena Indonesia adalah Desa” tutur Laili Khairnur, Direktur Lembaga Gemawan. Menurut Laili, ada hubungan yang sangat erat antara desa dan kota, namun sayangnya banyak sekali pihak yang menganggap desa dan kota adalah dua hal yang terpisah.

“Cukup banyak pengalaman yang telah kami peroleh selama beraktifitas di desa dalam beberapa tahun terakhir, berbagai pengalaman tersebut kami rangkum dalam sebuah gagasan yang lebih tersistematis dan terorganisir sebagai sebuah tawaran perubahan bagi pembangunan desa, dengan mendorong kedaulatan, kemandirian, Keadilan Gender, Kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan” ungkap Laili.

Kegiatan yang diikuti sekitar seratus (100) orang peserta dari 7 (tujuh) kabupaten/kota se-Kalbar ini dibuka oleh Bupati Kayong Utara, H. Hildi Hamid. Menurut koordinator kegiatan, Syahdhani, puncak peringatan 16 tahun Gemawan adalah launching Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa) dengan tema “Tapak-tapak Jalan perubahan dan keadilan”. Gerbang Desa merupakan tawaran gagasan Gemawan bagi perubahan dan pembangunan desa.

Pemilihan tempat di Kabupaten Kayong Utara karena Pemkab Kayong Utara berani mengambil langkah strategis mengalokasikan ADD (Anggaran Dana Desa) bagi desa sebesar 100 % yang diperoleh dari perimbangan dana pusat dan APBD KKU, sudah selaiknya diapresiasi secara positif.

Ditambahkan Laili bahwa Gerbang Desa merupakan sebuah usaha sistematis dari Lembaga Gemawan untuk menyiapkan rakyat desa dalam mengimplementasikan UU No 6/2014. “Gerbang Desa adalah sebuah pedoman aksi dari sebuah gerakan sosial yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir untuk mewujudkan cita-cita desa yang berdaulat dan mandiri, yang dirangkum dari pengalaman Gemawan selama ini,” tambahnya.

Bupati Mengajak Masyarakat Mengkritisi kebijakan pemerintah

Dalam kata sambutan Lanching Gerbang Desa, Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid, meminta masyarakat untuk mengkritisi kebijakan pemerintah.

“Perlu partisipasi dan peran aktif langsung dari masyarakat di desa untuk memantau pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini terkait dengan persoalan-persoalan yang ada di desa kadang-kadang ada yang tidak terpantau oleh kita, peran aktif dalam menyampaikan kritik dan masukan sangat dibutuhkan untuk peningkatan kinerja pemerintah untuk mempercepat reformasi birokrasi” kata Hildi Hamid. (zuni&Reza)

Tapak-tapak Perubahan dan Keadilan “Gemawan Launching Gerakan Membangun Desa”