PUPUK ORGANIK: Antusias peserta mengikuti pelatihan pupuk organik yang diselenggarakan Gemawan di desa Sedahan Jaya kecamatan Sukadana, KKU, Sabtu (28/05/2016). Foto: Agus Budiman/GEMAWAN.

PUPUK ORGANIK: Antusias peserta mengikuti pelatihan pupuk organik yang diselenggarakan Gemawan di desa Sedahan Jaya kecamatan Sukadana, KKU, Sabtu (28/05/2016). Foto: Agus Budiman/GEMAWAN.

 

Sukadana, GEMAWAN.

F1 Embio di kalangan petani Kabupaten Kayong Utara (KKU), Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), mungkin masih terasa asing. Akan tetapi petani dua desa Kabupaten Kayong Utara patut berbangga karena bisa mempelajari langsung teknik pembuatan pupuk organik F1 Embio dari penemunya langsung, dialah Ir Joko Wiryanto.

Adapun dua desa yang berkesempatan mendapatkan pelatihan secara langsung, yakni desa Sedahan Jaya kecamatan Sukadana dan desa Podorukun kecamatan Seponti.

Kegiatan dilaksanakan di aula masing-masing desa pada hari yang berbeda. Hari pertama, 28 Mei 2016 desa Sedahan Jaya dan hari kedua pada 29 Mei 2016 di desa Podorukun.

Para peserta sangat antusias sekali mengikuti pelatihan ini. Sesi demi sesi diikuti dengan seksama oleh mereka agar tidak tertinggal informasi yang disampaikan oleh pemateri.

Pelatihan tersebut dengan menggunakan dua sesi. Pada sesi pertama pemaparan tentang F1 Embio dan berbagi pengalaman peserta dalam mengolah lahan pertanian. Sedangkan pada sesi kedua peserta di ajarkan langsung praktek pembuatan F1 Embio.

Joko menjelaskan, bahwa F1 Embio berfungsi sebagai soil conditioner yang mampu mengurangi atau bahkan memperbaiki secara total kerusakan tanah, baik disebabkan penggunaan pupuk kimia secara menahun maupun berlebihan.

F1 Embio adalah solusi untuk mengembalikan kesuburan tanah. F1 Embio mengandung bahan-bahan organik untuk reklamasi tanah (soil condition).

“Dapat kita bayangkan jika kita bercocok tanam hanya menggunakan kompos, kita akan membutuhkan antara 4 sampai 10 ton per hektar dalam satu kali musim tanam,” kata Joko Wiryanto.

“Dengan pemberian F1 Embio sebagai langkah yang mudah dan murah untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah. Ini penting dilakukan khususnya pada tanah yang miskin bahan organik. Tanah yang bahan organiknya rendah, populasi mikrobanya akan turun drastis karena tidak tersedianya sumber energi untuk kehidupan mikroba tersebut,” terang Penyuluh Pertanian Swadaya Teladan ini.

Kepala Desa (Kades) Sedahan Jaya, Nazadira dalam kata sambutannya menyampaikan, potensi pertanian padi Desa Sedahan Jaya, sangat berpeluang sebagai lumbung pangan. Apalagi mayoritas kehidupan masyarakat mengandalkan pendapatan di sektor pertanian.

“Apa yang disampaikan oleh narasumber dapat dicermati dan menjadikan pengetahuan dalam usaha petani meningkatkan kesejahteraannya serta pengelolaan lahan untuk mencapai hasil produksi yang maksimal,” kata Naza.

 

Penulis: Agus Budiman, Kepala District Officer Gemawan Kayong Utara

Editor: Mahmudi

Petani Kayong Utara Dilatih Bikin F1 Embio