Tingkatkan Ekonomi Komunitas di Kayong Utara

“Selama ini Gemawan terus berupaya memperkuat masyarakat marjinal di desa. Dengan meningkatkan ekonomi komunitas, kami berharap masyarakat marjinal dapat menumbuhkan kemandirian mereka,” harap Maulisa.

Antusiasme tampak di wajah kelompok masyarakat mitra Gemawan peserta Workshop Konsultasi Pengembangan Unit Bisnis Sosial untuk Komunitas yang diselenggarakan oleh Gemawan. Mengambil tempat di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, pada Senin (3/10/2022), sebanyak 25 orang peserta perwakilan dari kelompok masyarakat di Kecamatan Pulau Maya, Seponti, dan Teluk Batang hadir meramaikan kegiatan ini. 

Pelaksanaan workshop ini, menurut Maulisa, pegiat Gemawan, adalah untuk membangun kesepahaman bersama tentang bisnis komunitas, menyusun rencana bisnis komunitas dampingan Gemawan, serta peningkatan kapasitas komunitas dalam memperkuat unit bisnis yang telah mereka kelola.

Perwakilan yang hadir ini merupakan kelompok mitra Gemawan di sembilan desa. Mereka terdiri dari kelompok perempuan Kecamatan Seponti dan Teluk Batang serta Lembaga Desa Pengelola Hutan (LDPH) dari Kecamatan Pulau Maya.

Baca juga: Mangrove Action: Uji Coba Petakan Kawasan Mangrove dengan Drone

Dalam agenda yang dilaksanakan selama dua hari ini, Gemawan menghadirkan narasumber dari multi pihak, yakni Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Kayong Utara; Unit UPT KPH Kabupaten Kayong Utara; serta Bank BRI Cabang Sukadana. 

Ekonomi Komunitas | Workshop penguatan ekonomi komunitas di Kabupaten Kayong Utara. Sumber: Gemawan
Memperkuat Ekonomi Komunitas untuk Kemandirian Masyarakat Marjinal

Maulisa menyebutkan kegiatan ini merupakan langkah Gemawan dalam mendorong ketahanan ekonomi komunitas masyarakat melalui skema unit bisnis sosial untuk pengembangan produk-produk unggulan yang menjadi potensi desa. 

“Desa memiliki sumberdaya yang sangat berlimpah. Di era revolusi industri seperti sekarang, masyarakat desa memiliki peluang untuk mengenalkan khazanah alam desa dan meningkatkan ekonomi komunitas,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pada kegiatan workshop ini masing-masing perwakilan komunitas membawa produk unggulan yang dikelola oleh kelompok, baik dalam bentuk kemasan maupun dalam kerajinan tangan lainnya. “Selama ini Gemawan terus berupaya memperkuat masyarakat marjinal di desa. Dengan meningkatkan ekonomi komunitas, kami berharap masyarakat marjinal dapat menumbuhkan kemandirian mereka,” harapnya.

Baca juga: Dua Langkah Strategis Menjaga Mangrove: Collaborative Efforts and Collective Action!

Perwakilan Disperindagkop Kabupaten Kayong Utara, Eryudi, mengatakan dalam peningkatan kualitas mutu produk olahan potensi desa, harus memperhatikan beberapa komponen terutama pada kemasan, merek dan rasa. “Usaha yang dikelola harus berkesinambungan, dalam tata kelola  manajemennya, baik secara administratif, pembukuan usaha, hingga sampai pada proses legalisasi perizinan,” jelasnya. 

“Selain merek dan rasa, dalam usaha kita harus optimis dan jangan putus asa hingga sampai berhenti di tengah jalan serta tahan terhadap kritikan dan masukan, serta wajib mengurus perizinannya untuk legalitas produk,” tambahnya. 

Ia berharap, proses pendampingan dari Gemawan dapat terus berlanjut terkait pengembangan potensi lokal di Kabupaten Kayong Utara, hingga menghasilkan produk unggulan yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam mendorong peningkatan pendapatan daerah.



2 Hari Upaya Perkuat Ekonomi Komunitas berbasis Sumberdaya Lokal di Kayong Utara
Tag pada: