HAMPARAN SAWAH SUNGAI KELAMBU: Tim pemetaan tata ruang desa mengabadikan kaum tani desa Sungai Kelambu kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, sedang menyiangi rumput dan hama padi di sawah kelolanya. FOTO: Abang Rustaman/GEMAWAN.
Sambas, GEMAWAN.
Kepala Seksi (Kasi) Pemerintah Desa (Pemdes) Sungai Kelambu, Firdaus menjadi anggota tim pemetaan tata ruang desa Sungai Kelambu, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, bersama dengan tim lembaga Gemawan.
Pemetaan ini berlangsung selama enam hari. Dimulai pada Rabu, 27 Januari 2016.
“Pemetaan ini merupakan ilmu baru yang wajib dipelajari masyarakat desa. Terkait tata cara pengambilan titik batas koordinat dengan menggunakan alat media peta Global Positioning system (GPS),” tutur Firdaus.
Proses pelaksanaanya, lanjut Firdaus, sesuai perencanaan yang dibuat bersama tim pemetaan desa Sungai Kelambu dan Gemawan. Berdasarkan peta sketsa yang telah dibuat secara manual dalam menentukan wilayah yang diambil titik koordinatnya.
“Dalam proses di lapangan kami menghadapi beberapa kendala. Salah satunya melewatkan urutan nomor titik kordinat dalam penggunaan GPS tersebut. Untung saja dibantu teman Gemawan yang mendampingi,” papar Frdaus dengan canda.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sungai Kelambu, Suharno mengatakan kehadiran kawan-kawan dari lembaga Gemawan di desanya, merupakan langkah baik dalam membantu desa terkait tata ruang wilayah desanya.
“Apalagi dengan peraturan terbaru, desa diharuskan dengan mempunyai tata ruang wilayah masing-masing. Kemudian diwajibkan menentukan batas desa dalam menjalankan implementasi amanat undang-undang nomor 6 tahun 2014 (UU 6/2014) tentang desa,” tutur Suharno.
Suharno mengatakan program dari lembaga Gemawan ini, sangatlah membantu kesulitan masyarakat desa di bidang tata ruang wilayah desa.
“Kami sangat apresiasi dan mendukung penuh dengan adanya program pemetaan tata ruang desa dari Gemawan,” ungkap Suharno.
Penulis: Welli Arma
Editor: Mahmudi