PEMETAAN SUNGAI KELAMBU: Demi memetakan tata ruang desa Sungai Kelambu, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, anggota tim pemetaan sampai rela menembus riam, sungai, hingga parit nan dalam. FOTO: Welli Arma/GEMAWAN.
Sambas, GEMAWAN.
Gemawan menerjunkan tim pemetaan tata ruang desa Sungai Kelambu, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Rabu (27/01/2016).
Kepala District Officer Gemawan Kabupaten Sambas, H Iskandar yang juga Spesialis Desa, menerangkan pihaknya terlebih dahulu mengadakan “Kampung Meeting”. Guna menyambut tim pemetaan dari lembaga Gemawan yang berkantor pusat di Kota Pontianak.
“Kampung Meeting” merupakan kegiatan khas lembaga Gemawan yang menjadi ajang temu wacana antara perwakilan warga desa, aparatur pemerintah desa (Pemdes), aparatur pemerintah, stakeholder, dan utusan lembaga Gemawan sendiri, untuk membahas persoalan kekinian menyangkut desa.
Segala prospek, potensi, tantangan, dan hambatan penyelenggaraan pemerintahan desa hingga peran warga pada umumnya dalam bernegara yang berdaulat, menjadi menu sajian utama pokok bahasan “Kampung Meeting”. Termasuk juga sosialisasi program pemerintah dan lembaga Gemawan sendiri.
Kali ini, Kampung Meeting yang dihelat Bang Haji, sapaan mesra Kepala District Officer Gemawan Kabupaten Sambas, mensosialisasikan usai Kelas I Sekolah Desa Gemawan Angkatan I tahun ajaran 2015/2016, ada memorandung of understanding (MoU) atau nota kesepakatan dan kesepahaman antara lembaga Gemawan dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Sungai Kelambu.
Sebagaimana diketahui, Sekolah Desa Gemawan Angkatan I tahun ajaran 2015/2016 memiliki tiga kelas, antara kelas I dan II terdapat pendidikan dan latihan (Diklat) dan praktik lapangan. Demikian juga antara kelas II dan III terdapat Diklat dan praktik lapangan.
Materi Diklat seputar pemetaan tata ruang desa, pembuatan regulasi (peraturan) desa, dan kronikal badan usaha milik desa (BUMDes).
Peserta didik Sekolah Desa Gemawan Angkatan I ini merupakan utusan desa-desa binaan dan terpilih dari kabupaten Sambas, Sintang, Kubu Raya, dan Kayong Utara. Sistem pengajaran menjadikan peserta didik berperan aktif melalui satu di antaranya format diskusi membangun.
Para utusan Pemdes usai mengikuti Kelas I Sekolah Desa Gemawan, mengadakan MoU dengan Pemdes ihwal Diklat dan aplikasi lapangan, sebelum memasuki Kelas II Sekolah Gemawan Angkatan I tahun ajaran 2015/2016.
“Pemetaan tata ruang desa ini hasil MoU antara Gemawan dan Desa Sungai Kelambu yang ditandatangani dari lembaga Gemawan diwakili saya sendiri (H Iskandar, Red), bersama Kepala Desa (Kades) Sungai Kelambu, Bawadi di Aula kantor desa pada Selasa, 26 Januari 2016,” tutur Bang Haji.
Dikatakannya kegiatan pemetaan di laksanakan selama enam hari dalam bentuk pemetaan partisipatif.
Pemetaan tata ruang desa didilaksanakan masyarakat desa Sungai Kelambu, didampingi rekan-rekan Tim Pemetaan Gemawan, Aloysius Kusnadi dari Kabupaten Sintang, Abang Rustaman dari Kabupaten Sekadau, Welli Arma dari Kayong Utara, serta Lani Ucup dan Fajar dari Pontianak.
“Desa Sungai Kelambu ini memiliki potensi pertanian, khususnya tanaman padi dengan jumlah hamparan sawah yang begitu luas dan hijau, mengelilingi wilayah desa,” jelas Bang Haji menggambarkan kepada tim pemetaan sebelum turun ke lapangan.
Bang Haji menerangkan tata ruang merupakan langkah alternatif yang diambil untuk desa potensi, guna dalam memetakan wilayah kelola pertanian masyarakat desa, beserta dengan tata ruang desanya.
“Adanya undnag-undang nomor 26 tahun 2007 (UU 26/2007) tentang penataan ruang dan diperkuat dengan UU 6/2014 tentang desa, desa wajib mempunyai tata ruang desanya sendiri,” tegas Bang Haji.
Penulis: Welli Arma
Editor: Mahmudi