Sambas (GEMAWAN WEB) – Manajemen perawatan kebun karet merupakan bagian terpenting dalam peningkatan produktivitas hasil lateks dan keberlanjutan kebun karet. Pelatihan yang dilaksanakan oleh Lembaga Gemawan di Desa Piantus, Kabupaten Sambas (23-25/2), menghadirkan Anton Kamarudin dari Unit Pengelolaan Terminal Agribisnis Kalimantan Barat.
Peserta pelatihan merupakan perwakilan petani karet di beberapa kecamatan yang tergabung dalam Serikat Tani Serumpun Damai (STSD) dan kelompok ibu-ibu dampingan Lembaga Gemawan di Kabupaten Sambas. Peserta dilatih praktek langsung dalam pembuatan pupuk organik dan pestisida alam. Pelatihan ini memanfaatkan bahan baku yang tidak mengandung zat kimia serta mudah didapatkan sekitar lingkungan petani.
Menurut Anton Kamarudin dalam sesi materi mengatakan penggunaan pupuk kimia dalam waktu lama bisa merusak struktur tanah. “Penggunaan pupuk organik merupakan solusi terbaik untuk memperbaiki mikro organisme tanah,” sarannya.
“Perawatan harus dilakukan terus-menerus terhadap kebun karet kita. Hal ini merupakan syarat utama untuk menghasilkan lateks yang banyak serta keberlanjutan kebun petani. Kandungan dalam pupuk organik terdapat mikro-mikro organis yang bisa menghasilkan vitamin bagi tanah,” jelas Anton, sabtu (25/2).
Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini, khususnya kelompok ibu-ibu. Selain persoalan pencaplokan lahan oleh perkebunan sawit, ibu-ibu juga bercerita tentang ketidaktahuan tentang teknologi perawatan kebun karet.
“Ternyata banyak persoalan yang dihadapi petani, khususnya kaum perempuan, korban pertama yang dihadapi oleh pencaplokan lahan petani adalah ibu-ibu dan anak-anak kami. Pelatihan perawatan kabun karet menekankan kepada tanah garapan petani. Apapun alasannya perawatan dan penjagaan terhadap tanah harus terus dilakukan,” ungkap Nisa, Kelompok Prempuan dusun Tri Kembang. Desa Sekuduk
Hal senada juga disampaikan oleh Ani dari Desa Piantus. Dia bercerita, banyaknya batang karet yang diserang oleh rayap. Penggunaan pestisida yang dibelinya di toko pertanian ternyata tidak bisa mengusir rayap dari kebunnya. “Banyak dari batang karet kami yang terserang rayap. Rayap tersebut menjalar dari akar hingga ke batang karet. Ternyata menggunakan sabun cuci bisa mengusir dan membunuh rayap. Kami selama ini tidak pernah dilatih dengan menggunakan sabun yang ternyata lebih murah dan bermanfaat.” Jelasnya saat sesi pelatihan. (Zun)