Untuk mengoptimalkan penguatan ekonomi perempuan, Konsorsium Perempuan untuk Keberlanjutan Kalbar mendorong adanya pola-pola pemberdayaan perempuan yang memerlukan perubahan secara mendasar.
Rangkaian program pendampingan yang telah dilakukan oleh Konsorsium Perempuan untuk mendorong kemandirian ekonomi rumah tangga dan memenuhi kebutuhan gizi keluarga melalui pertanian berkelanjutan tidak hanya dilakukan dengan memberikan pelatihan teknis terkait pertanian berkelanjutan, dan teknis pemasaran dan manajemen usaha.
Setelah pelaksanaan program yang berlangsung selama 17 bulan sejak Agustus 2016 hingga Desember 2017 ini. Tentu banyak sekali pembelajaran yang dapat diambil dari keterlibatan perempuan baik dalam pengorganisasian kelompok, pertanian berkelanjutan, penguatan ekonomi keluarga, lembaga ekonomi desa serta penyebaran pengetahuan dalam bentuk jurnalisme warga.
Buku Perempuan Pejuang Pangan
Proses tersebut didokumentasikan dalam bentuk buku, film dan leaflet sehingga pengetahuan dan praktik baik pejuang pangan yang didapat selama program ini dapat direplikasi dan diadopsi oleh perempuan- perempuan lainnya maupun masyarakat yang belum bersentuhan dengan program serupa, atau pun yang bersentuhan sebagai acuan untuk keberhasilan dan meminimalisir risiko.
Kegiatan peluncuran praktik baik perempuan pejuang pangan ini sebagai bagian dari pengelolaan pengetahuan dalam program “Inisiatif Penguatan Pengembangan Ekonomi Kelompok Perempuan melalui Pemberdayaan dan Pertanian Berkelanjutan” di Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintang.
Pengelolaan pengetahuan ini dilakukan oleh Jurnalis Perempuan Khatulistiwa sebagai anggota Konsorsium dan tim pelaksana program dengan dukungan dari MCA – Indonesia dan Yayasan KEHATI sebagai GPM PSDABM (Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat.
Sumber : Tribun
Repost by: Gemawan