
PDAM DESA: Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid (tengah),didampingi Direktur Gemawan Lali Khairnur (kiri) dan moderator diskusi Hermawansyah, menerangkan PDAM Desa di Kabupaten Bantuntul, DIY, contoh nyata BUMDes yang bermanfaat di diskusi publik pembuka SP III Gemawan di Hotel Orchardz Pontianak, Selasa (03/11/2015). FOTO: A’LA/GEMAWAN
Pontianak. GEMAWAN.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara mengharapkan kepada seluruh pemerintah desa (Pemdes) di Kabupaten Kayong Utara (KKU), tidak takut maupun ragu ketika ada potensi maupun prospek dalam mendirikan maupun membangun badan usaha milik desa (BUMDes).
“Desa Karang Rejek di Kabupaten Gunung Kidul berani bangun BUMDes air bersih lintas desa,” tutur H Hildi Hamid di diskusi publik pembuka Strategic Planning (SP) III Gemawan 2015 di Hotel Orchardz Pontianak, Selasa (03/11/2015).
Bahkan, lanjutnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten kalah dalam pelayanan, pemenuhan bahan baku, dan debit air bersihnya Sedangkan Kades-Kades di KKU begitu khawatir dan takut bikin BUMDes.
“Di Balai Desa Karang Rejek di depan 43 Kades se-Kayong Utara akhir Oktober lalu, saya bertanya, direktur Perusahaan Desa Air Minum (PDAM) desa itu, selain menjadi direktur pekerjaan lainnya sebagai apa? Dijawab Pegawai Negeri Sipul (PNS) dan secara aturan tidak masalah,” kenang H Hildi Hamid.
Hasil studi orientasi tentang kepemerintahan desa di Kabupaten Gunung Kidul, guna membuka mata dan pikiran para Kades se-KKU, jangan ragu memberdayakan para PNS yang tinggal di desa. Sebab, ketika PNS balik kerja dari kantor maupun institusinya dan rumahnya ada di desa, secara PNS itu juga warga desa.
“Di Kayong Utara tiap desa ada PNS-nya. Seperti ada yang menjadi guru sekolah dan lain-lain. Hasil studi orientasi itu akhirnya membukakan mata pikiran para kepala desa kita,” papar H Hildi Hamid. (Gemawan-Mud)