GEMAWAN—Perempuan sering dipresentasikan sebagai kaum lemah. Diperlakukan sebagai masyarakat kelas dua. Ketidakadilan gender kerap diterima oleh perempuan baik sebagai masyarakat maupun perorangan. Sehingga perempuan jarang dilibatkan dalam pengambilan keputusan baik di tingkat pemerintahan hingga kelompok masyarakat paling kecil sekalipun, keluarga. Hal tersebut tidak terlepas dari budaya patriarkis yang masih melekat di masyarakat. Akibatnya perempuan rentan menjadi objek eksploitasi, objek kekerasan dan diskriminasi.
Sadar akan banyaknya masalah dihadapi kaum perempuan, 12 Organisasi Non Parpol (Ornop) di Kalbar menggabungkan diri mengadakan Kongres Perempuan Kalimantan. Bertempat di Pontianak, Kalbar, sebanyak 250 orang terdiri dari perempuan basis yang ada di 13 Kabupaten dan Kota di Kalbar dan perwakilan perempuan dari Kalimantan Tengah dan Timur akan menghadiri acara tersebut. Organisasi tersebut bergabung menjadi pelaksana kongres tersebut; antara lain Gemawan, Segerak Pancur Kasih, Institu Dayakology, YPPN, PPSHK, Walhi Kalbar, Kalimantan Review (KR) MiSem, PEK Pancur Kasih, Dian Tama, Aman Kalbar dan PPSW.
Ketua Panitia Pengarah, Norbeta Yati didampingi beberapa panitia pengarah lainnya dalam jumpa pers di Hotel Merpati, Rabu (25/2) mengatakan tujuan khusus penyelenggaraan kongres ini yakni menyediakan ruang pembelajaran bagi kaum perempuan Kalimantan terkait upaya pemenuhan dan perlindungan hak-hak dasar bagi kaum perempuan. Menumbuh kembangkan kesetaraan gender dan kesadaran kaum perempuan untuk berorganisasi. Serta sebagai langkah awal dalam upaya affirmatife action dari, oleh dan untuk kaum perempuan Kalimantan.
Sedangkan hasil yang diharapkan terbentuknya platform organisasi perempuan ditingkat Kalimantan, pembentukan organisasi perempuan di tingkat Kalimantan. Adanya program kerja yang bisa dilaksanakan di tingkat kelompok perempuan basis yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan pembangunan perdamaian, serta publikasi dan dukungan multi pihak terhadap gerakan perempuan Kalimantan untuk perdamaian dan keadilan gender.
Rangkaian kongres ini akan menyelenggarakan dua kegiatan yakni seminar dan kongres. Seminar akan dihadiri 300 peserta terdiri dari 250 perempuan dan 50 laki-laki, perwakilan NGO se Kalimantan, pemerintah lokal, media, dan perwakilan anggota legislatif. Adapun narasumber dalam seminar sehari tersebut yaitu Deputi I Kementrian Pemberdayaan Perempuan, Komnas Perempuan, DPRD Provinsi Kalbar, Badan Pemberdayaan Perempuan Kalbar, dan utusan organisasi masyarakat sipil.
Seminar akan dilaksanakan Kamis (26/2), sedangkan kongres berlangsung selama dua hari mulai Kamis-Sabtu. Bertempat di Hotel Merpati Pontianak. Jum’at (27/2) akan dilakukan malam solidaritas. Dilanjutkan Sabtu (28/2) parade damai, dengan membagikan bunga kepada pengguna jalan protokol Kota Pontianak. (*)