Pertanian Berkelanjutan

SINGKAWANG-Penggunaan pupuk dan pestisida kimia sebenarnya sangat merugikan petani. Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan pupuk dan pestisida ini tidak hanya merusak lingungan, tapi juga rantai makanan bahkan kesehatan manusia sebagai konsumen produk pertanian. Penggunaan pupuk kimia yang tidak diselingi dengan pemakaian pupuk organik berdampak pada hilangnya kesuburan tanah.

Serikat Perempuan Pantai Utara (Serumpun) Singkawang melakukan kampanye pertanian organik melalui pelatihan pupuk organic. Kegiatan yang dilaksanakan di tiga tempat yaitu Sedau, Semelagi, dan Setapuk Kecil ini diikuti oleh kelompok tani perempuan Serumpun pada tanggal 17 – 19  Desember 2014.

Pada pelatihan ini juga didampingi Gemawan, PPL Kelurahan dan kelompok perempuan, belajar tentang cara pembuatan pupuk dan pestisida organik dengan memanfaatkan bahan yang ada disekitar.

“Mikroorganisme yang ada didalam tanah akhirnya akan mati dan juga hasil pertanian berpengaruh kepada kesehatan manusia. Kampanye pertanian organic menjadi bagian penting untuk keberlanjutan lingkungan,” Ridho faizinda, District Officer Gemawan Singkawang.

Alam sebenarnya sudah menyediakan musuh alami untuk semua jenis hama. Namun, penggunaan pestisida kimia yang tidak tepat sangat mempengaruhi keseimbangan yang telah ada. Dengan pemakaian pestisida kimia maka akan memutus rantai makanan, merusak ekosistem sekitar serta berdampak kepada kesehatan manusia, khususnya ibu hamil yang memiliki kerentanan terkontaminasi terhadap zat kimia tersebut.

“Teknik pertanian alami sebenarnya sudah diterapkan oleh nenek moyang kita. Seperti menggunakan pupuk dan pestisida alami. Dengan pertanian organik maka keseimbangan alam akan terjaga. Baik miroorganisme dan musuh alami akan tetap seimbang,” tutup Ridho. (jun)

Serumpun Mengadakan Pelatihan Pertanian Berkelanjutan