Sekolah Lapang Petani Gambut di Punggur

Gemawan Kembangkan Desa Peduli Gambut

Gemawan mengembangkan Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) untuk melatih kader petani dari empat Desa Peduli Peduli Gambut di Kabupaten Kubu Raya. Sebanyak 20 kader perwakilan kelompok tani dari Desa Punggur Besar, Desa Punggur Kecil, Desa Kuala Dua, dan Desa Teluk Kapuas yang mengikutinya.

Marsita Riandini, Kubu Raya

Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, menjadi tempat pelaksanaan SLPG ini. selama lima hari sejak 14 hingga 18 Oktober 2020, petani mendapatkan banyak pengetahuan mengenai pengelolaan lahan gambut. Laili Khairnur, Direktur Perkumpulan Gemawan menjelaskan bahwa ini bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di dua Kabupaten. Tujuannya untuk mencetak kader perintis petani gambut agar memiliki keterampilan dalam menerapkan kepemimpinan dan manajemen Sekolah Lapang Petani Gambut dari 9 Desa Peduli Gambut di Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara.

β€œSelain itu, sekolah lapang juga menjadi sarana untuk mengidentifikasi dan menyebarluaskan model-model kearifan lokal dalam pengelolaan lahan gambut, pertukaran pengetahuan dan praktik yang baik antar petani. Karena pada dasarnya petani sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luar biasa,” tambah Laili, sapaan akrabnya.

Ditambahkan Laili, selama kegiatan peserta akan mendapatkan materi dan keterampilan, baik teori maupun praktik lapangan. Peserta didampingi langsung Joko Wiryanto yang merupakan praktisi pertanian lahan gambut. Kader petani nantinya akan praktik langsung dalam mengenal karakteristik lahan gambut, mempersiapkan dan mengolah lahan gambut, hingga penerapan metode perawatan lahan dengan terapan organic seperti pupuk organic yang dibuat langsung peserta.

Hal senada disampaikan Hermawansyah bahwa model penerapan pengolahan lahan tanpa bakar dan penerapan pertanian organik sangat bermanfaat bagi petani untuk meningkatkan nilai tambah bagi lahan gambut itu sendiri dan ekonomi masyarakat. Menurutnya, ekosistem gambut memiliki karakteristik yang unik, sehingga dibutuhkan penerapan yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan lahan tersebut.

Menjawab Persoalan melalui Sekolah Lapang Petani Gambut

β€œSekolah lapang merupakan metode yang diterapkan oleh BRG untuk menjawab persoalan yang dihadapi oleh petani di desa dalam mengolah lahan d gambut. Diharapkan metode pembelajaran pengolahan lahan tanpa bakar dan ramah lingkungan bisa diadopsi oleh kelompok maupun desa lainnya di Kalbar,” kata Dinamisator BRG Provinsi Kalbar ini.

Zuni I, Program Manager Gemawan menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan kerjasama Gemawan dengan BRG, dan atas dukungan UNOPS terkait Penguatan Kapasitas Kelompok Tani Melalui Pembangunan Sekolah Lapang dan Demplot Mini di 9 Desa Peduli Gambut di Kalimantan Barat. β€œSLPG merupakan solusi praktis bagi petani dalam penerapan teknologi pertanian di lahan gambut dengan metode ramah lingkungan. Pembelajaran bersama ini diterapkan di 9 Desa Peduli Gambut di Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara,” ungkap Zuni.

Ditambahkan Zuni, pasca pelatihan, peserta akan menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka dapatkan ke kelompok masing-masing. Di tingkat, kelompok kader petani ini akan membuat pelatihan yang sama kepada anggota kelompok dengan praktik langsung membangun demonstration plot mini atau kebun percontohan mini seluas 0,5 hingga 1 hektar lahan kelompok.

Dalam pembukaan kegiatan, Kepala Desa, Anwar M. Noor, menjelaskan bahwa pembelajaran dalam Sekolah Lapang diharapkan bisa memberikan dampak bagi petani dan desa. β€œSekolah Lapang ini sangat baik bagi petani, dan ke depan bisa memberi dampak bagi petani dengan mempraktikkan ilmu bagaimana mengolah lahan tanpa bakar, mengenal tanaman yang cocok di lahan gambut, dan penerapan pupuk yang baik digunakan di lahan gambut,” kata Anwar saat membuka kegiatan Sekolah Lapang Petani Gambut.

Sumber: PontianakPost

Diterbitkan di Portal Harian Pontianak Post dengan judulΒ Gunakan Metode Sekolah Lapang, Cetak Kader Petani

Sekolah Lapang Petani Gambut Cetak 20 Kader Petani
Tag pada:                            

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *