Sumber Cahaya dan Pulau Maya

Dua kelompok tani dampingan Gemawan, yaitu Cahaya Mentari dan HCC Berdikari di Dusun Besar, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, bersepakat untuk langsung melanjutkan aktivitas pertanian usai panen. Mereka menargetkan pengelolaan tanaman padi seluas satu hektar pada lahan yang sama.

Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat ketahanan pangan desa. Ketersediaan beras lokal merupakan penopang utama kebutuhan masyarakat sekaligus upaya mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.

“Padi tetap menjadi prioritas karena merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Kami berharap Dusun Besar dapat mencapai swasembada pangan,” ujar Mahera, Ketua Kelompok Tani Cahaya Mentari.

Diversivikasi di Pulau Maya

Tidak hanya fokus pada padi, kedua kelompok tani tersebut juga melakukan diversifikasi dengan menanam semangka sebagai tanaman selingan (jeda) dan mulai mengembangkan cabai. Upaya ini bertujuan memberikan sumber pendapatan tambahan bagi para petani di luar musim panen padi, sehingga kegiatan pertanian dan ekonomi keluarga tetap berjalan secara berkelanjutan.

“Menunggu panen padi membutuhkan waktu yang relatif panjang. Dengan menanam semangka dan cabai, ada pemasukan tambahan yang dapat diperoleh di sela-sela waktu tersebut,” jelas Mahera.

Model diversifikasi ini diharapkan dapat menjadi contoh pertanian berkelanjutan di tingkat lokal. Mahera juga menekankan peran aktif perempuan dalam setiap agenda kegiatan. Menurutnya, perempuan tidak hanya terlibat dalam aktivitas menanam dan merawat, tetapi juga dalam mengatur administrasi kelompok, perencanaan usaha, hingga pengelolaan hasil panen.

“Perempuan di sini tidak hanya membantu, tetapi juga ikut memimpin. Ini membuktikan bahwa sektor pertanian dapat menjadi ruang pemberdayaan bagi perempuan,” pungkas Mahera.

Pendampingan yang diberikan oleh Gemawan dinilai turut memperkuat kapasitas para petani, khususnya perempuan, dalam menghadapi berbagai tantangan pertanian modern.

Di tempat terpisah, Isa, anggota Kelompok Tani HCC Berdikari, menyatakan bahwa keberhasilan para petani di Dusun Besar tidak lepas dari sinergi antara Gemawan dan Dinas Pertanian Kabupaten Kayong Utara. Sejak 2024, kolaborasi ini telah berhasil membangun demplot (demonstrasi plot) padi dan kini berlanjut pada pengelolaan lahan padi serta tanaman hortikultura.

Kolaborasi tersebut dinilai penting untuk memperkuat kapasitas petani, mencakup aspek teknis budidaya, pendampingan administrasi, hingga persiapan perizinan usaha tani.

“Petani tidak bisa berjalan sendirian. Adanya kolaborasi seperti ini membuat kami lebih percaya diri dan mampu berkembang,” kata Isa.

Ia berharap aktivitas pertanian di Dusun Besar dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan ekonomi keluarga. Melalui pengelolaan padi, semangka, dan cabai, petani tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan sendiri tetapi juga memperoleh penghasilan tambahan.

Semangat gotong royong yang telah dibangun sejak 2024 membuat kedua kelompok tani, Cahaya Mentari dan HCC Berdikari, semakin solid. Semangat kolektif ini menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi lokal.

Penulis: Welly (Community Organizer Gemawan Kab. Kayong Utara)

Petani Perempuan Pulau Maya Targetkan Pengelolaan Lahan Padi 1 Hektar
Tagged on: