Pontianak Post- Memperingati Ulang Tahun ke -14, Lembaga Gemawan mengadakan serangkaian acara. Kemarin, lembaga ini menggelar sebuah seminar memperingati 15 tahun reformasi bertajuk “Refleksi Gerakan Sosial di Kalimantan Barat’’.
Hadir sebagai pembicara Pengamat Sosial William Chang, Mantan Rektor Untan Chairil Effendi, Manajer Program Kalbar WWF-Indonesia Hermayani Putera, serta Direktur Lembaga Gemawan Laili Khairnur. Diskusi di hadiri seratusan orang dari sejumlah daerah yang menjadi daerah dampingan Lembaga Gemawan.
Diskusi berlangsung dengan lancar. William Chang membahas mengenai refleksi gerakan sosial di Kalimantan Barat dalam perspektif sosial keagamaan. Sementara Chairil Effendi membahas mengenai gerakan sosial di Kalbar dalam perspektif sosial budaya. Hermayani Putera lain lagi, aktivis lingkungan tersebut membahas berbagai gerakan sosial dalam konteks lingkungan di Kalbar. Sementara Laili Khairnur banyak menceritakan perjalanan Lembaga Gemawan selama 14 tahun memperjuangkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
Menurut Laili, demokratisasi menuju terciptanya sistem ketatanegaraan dengan perangkat regulasi dan penegakan hukum yang mampu menjamin terpenuhinya hak asasi rakyat adalah agenda reformasi yang belum dapat terwujud. “15 tahun sudah reformasi bergulir sejak kejatuhan Soeharto tahun 1998 silam, fakta empiris mengkonfirmasi bahwa cita-cita reformasi yang digelorakan mahasiswa dan rakyat Indonesia telah tereduksi oleh politik transaksional dan ekonomi kapitalis eksploitatif-ekstratif,” katanya.
Akibatnya, rakyat masih miskin hingga harus ‘disuapi’ BLT, pengangguran masih tinggi, korupsi makin massif dan merajalela, pelayanan publik setengah hati, politisasi penegakan hukum, konflik meningkat, serta kerusakan lingkungan yang semakin parah. Capaian agenda reformasi yang invlolutif tersebut, semakin tidak jelas di tengah liberalisasi politik berbiayatinggi sekarang ini. Di sisi lain, fragmentasi ‘didunia’ gerakan sosial telah mempersulit terbangunnya agenda bersama guna mendorong perubahan yang lebih substantif.
Dalam konteks lokal, upaya untuk mendorong perubahan yang lebih substantif oleh elemen gerakan sosial juga mendapat tantangan yang tidak mudah walaupun tentu saja peluang selalu terbuka. Oligarkhi politik di tingkat pusat baik langsung ataupun tidak, jelas mempengaruhi konfigurasi politik kebijakan ditingkat lokal. Bahkan di tengah era globalisasi yang ‘borderless’ sekarang ini, inisiatif lokal bisa saja muncul akibat konstalasi global yang sulit terbendung. Oleh karenanya, agenda-agenda perubahan ditingkat lokal, tidak bisa serta merta berlangsung tanpa adanya pengaruh baik pada tataran global maupun nasional.
Gemawan merupakan organisasi yang didirikan para mahasiswa di Kalimantan Barat pada tanggal 21 April 1999. Kehadirannya tak lepas dari kondisi obyektif yang terjadi pada era reformasi dan keterbukaan demokrasi, pasca runtuhnya rezim Orde Baru. Gemawan muncul sebagai respon atas berbagai permasalahan yang terjadi. Juga kegelisahan para anak mudayang peduli pada realitas sosial di sekitarnya. (d1/ser)
Sumber : Pontianak Post
Rabu 22 Mei 2013