Untuk Keadilan Gender dan Menolak Diskriminasi
Hingga saat ini, kami perempuan di Sambas dan Singkawang masih merasakan diskriminasi dan ketidakadilan dalam berbagai hal. Perempuan tidak terlalu dianggap berperan dalam proses pembangunan dan politik. Perempuan masih dipinggirkan dari akses, peran dan kontrol secara ekonomi. Perempuan masih merasakan bentuk kekerasan fisik maupun non fisik dalam rumah tangganya dan di lingkungan yang lebih luas. Dilain sisi, perempuan perempuan memiliki peran yang tumpang tindih antara aktivitas di wilayah domestik dan publik sementara masih banyak yang menganggap perempuan itu lemah sehingga layak untuk dikuasai.
Sebagai masyarakat yang multi etnis dan agama dengan sumber daya alam yang melimpah pada dua daerah ini, tentunya memberikan peluang terjadinya konflik baik yang berbasis etnis dan agama maupun perebutan sumber daya alam. Konflik ini tentunya akan berdampak bagi perempuan yang sudah sejak lama mengalami mengalami diskriminasi dan ketidakadilan Jender.
Proses pemiskinan perempuan berlangsung secara intensif dan masif melalui eksploitasi sumber daya alam yang mengakibatkan hancurnya sumber kehidupan masyarakat, khususnya perempuan. Pada saat bersamaan perempuan Sambas dan Singkawang juga dihadapkan pada isu yang sangat mengerikan yaitu perdagangan perempuan dan anak yang marak terjadi saat ini terutama di wilayah-wilayah perbatasan. Situasi ini semakin diperburuk oleh tingginya angka kematian ibu melahirkan, rendahnya tingkat pendidikan perempuan, tingginya angka buta huruf perempuan, HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, dan masih rendahnya jumlah perempuan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan di ranah domestik dan publik.
Dari gambaran diskriminasi, ketidakadilan jender dan hubungan antar golongan yang berpotensi konflik itu, kami sangat menginginkan seluruh komponen baik pemerintah, pengusaha dan masyarakat sipil bisa beriringan membangun Sambas dan Singkawang bagi perempuan dan bagi seluruh golongan masyarakat. Kami juga menginginkan dua daerah ini dikelola oleh pemerintah lokal yang bervisi jelas untuk keadilan rakyat dan perempuan serta pemimpin yang adil dan bijaksana tanpa memandang latar belakang suku dan agama. Kami juga memimpikan masyarakat berdaulat atas pengelolaan sumber daya alam dan sumber-sumber kehidupan lainnya.
Sebagai manusia yang selalu memiliki kecenderungan untuk hidup bersama, kami yakin tidak ada yang bisa hidup sendiri tanpa ada orang lain dalam memecahkan masalah yang ada sehingga kami yakin pola hidup berorganisasi dan membentuk suatu kelompok itu sangat diperlukan untuk memudahkan perempuan dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi baik dalam lingkungan keluarga maupun pada lingkungan yang lebih luas. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan harus berpusat pada perempuan
Kami, Perempuan Sambas Singkawang yang telah melakukan Kongres Perempuan di Singkawang tanggal 23-25 Mei 2009, menginginkan perdamaian dan keadilan gender. Kami ingin membangun dan berjalan beriringan bersama yang lainnya dan kami menginginkan kehidupan keluarga yang nyaman dan harmonis. Kekerasan terhadap perempuan dapat dihilangkan dari dua daerah ini. Pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan dan perempuan dapat berkembang dengan baik sehingga tercapai kesejahteraan. Kami juga mendambakan hubungan antar golongan etnis dan agama yang saling mendukung dan menghargai serta menjadikan perbedaan sebagai kekuatan dan sumber solidaritas.
Untuk mewujudkan situasi yang kami cita-citakan tersebut, kami bersepakat untuk:
1. Membentuk sebuah wadah yang bisa mengkonsolidasikan dan mensinergikan seluruh kekuatan perempuan di Singkawang dan Sambas untuk perdamaian dan keadilan.
2. Melakukan advokasi untuk menciptakan keadilan Jender dan hubungan antar golongan yang saling mendukung, menghargai dan menjadikan perbedaan sebagai sumber kekuatan dan solidaritas.
3. Menuntut tanggungjawab untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan publik serta anggarannya yang menjamin keadilan bagi perempuan dan rakyat miskin.
4. Pemerintah harus secara khusus membuat kebijakan dan anggaran bagi pelayanan publik yang gratis dan berkualitas untuk pendidikan dan kesehatan perempuan.
5. Pemerintah harus menjamin kedaulatan rakyat atas pengelolaan sumber daya alam dan sumber-sumber kehidupan penting lainnya.
6. Membangun kapasitas dan kemampuan perempuan Sambas dan Singkawang untuk memantau dan mengevaluasi program-program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.
7. Pemerintah dan masyarakat sipil harus memberikan peran lebih bagi perempuan dalam membuat dan menjalankan kebijakan.
8. Pemerintah harus lebih tegas dalam mengatasi persoalan korupsi, perdagangan perempuan dan anak, penyakit masyarakat, narkoba, kurangnya lapangan pekerjaan, kekerasan dalam rumah tangga.
9. Pemerintah harus lebih tegas dalam persoalan kejahatan lingkungan baik dalam hal pemberantasan maupun penanggulangan dampak dari kerusakan lingkungan.
10. Pemerataan alih teknologi pertanian dan pengolahan hasil pertanian serta memberikan lahan potensial yang cukup untuk pertanian rakyat terutama bagi perempuan.
11. Memberikan kemudahan pada perempuan dalam mengakses sumber-sumber modal untuk meningkatkan kehidupan ekonominya.
Singkawang, 24 Mei 2009
Peserta Kongres Perempuan Sambas dan Singkawang