16 Tahun Perempuan Serumpun

Di Desa Penakalan, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, riuh tawa dan semangat para perempuan menggema. Hari itu, Minggu, 25 Mei 2025, mereka merayakan tonggak perjuangan perempuan di batas negeri. Organisasi Serikat Perempuan Pantai Utara (Serumpun) genap berusia 16 tahun.

Usia yang, dalam ukuran organisasi rakyat, bukan sekadar angka. Serumpun lahir dari keresahan dan harapan para perempuan desa—yang tak ingin hanya diposisikan di ruang domestik, melainkan ingin berdiri mandiri dan menyuarakan hak atas kesehatan, pangan, dan masa depan anak-anak mereka.

Tema yang diangkat tahun ini mencerminkan tekad itu: “Peran Perempuan dalam Menciptakan Generasi yang Sehat dan Tangguh.”

Kesehatan sebagai Gerbang Kemandirian

Acara dimulai dengan senam bersama—gerakan sederhana, tapi sarat makna. Usai senam, para anggota dan warga desa mendapat layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Cek tekanan darah, kadar gula, hingga pembagian obat-obatan dilakukan oleh bidan desa dan Puskesmas Sejangkung. Kesehatan, bagi Serumpun, bukanlah layanan elit, tapi hak dasar yang harus diperjuangkan.

“Perempuan itu yang paling tahu isi dapur. Maka kita juga yang paling tahu apa yang masuk ke tubuh anak-anak kita,” ujar Ibu Budiana, Ketua Serumpun Sambas. Dalam sambutannya, ia tak hanya berbicara tentang gizi dan pangan sehat. Ia juga menyampaikan bagaimana perempuan—khususnya yang bekerja di sektor pertanian—punya pengetahuan lokal tentang menanam sayur tanpa pestisida, yang sehat untuk dikonsumsi keluarga.

Budiana menyadari, jalan menuju kemandirian belum sepenuhnya selesai. Serumpun masih didampingi Lembaga Gemawan, namun harapan untuk menjadi organisasi yang sepenuhnya mandiri sudah mulai dijalani.

Bukan Sekadar Ulang Tahun, Tapi Selebrasi Daya Lenting

Uray Endang, dari Dewan Pengurus Perkumpulan Gemawan yang turut hadir, menyebut 16 tahun sebagai usia yang matang bagi sebuah organisasi komunitas. Ia mendorong Serumpun untuk segera membangun identitas kolektif yang lebih kuat—mungkin dengan moto atau tagline—yang membuat masyarakat langsung mengenali nilai-nilai Serumpun.

“Kita ini mitra. Dalam segala tantangan, yang paling penting adalah tetap bersama. Di usia 16 tahun, Serumpun adalah tonggak sejarah, terutama bagi Desa Penakalan yang untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah perayaan ini,” ungkapnya.

Simbol semangat itu diwujudkan dalam pemotongan tumpeng. Potongan pertama diserahkan kepada perwakilan Gemawan dan anggota kelompok—gestur kecil yang sarat makna tentang kolaborasi dan penghargaan.

Solidaritas Perempuan: Dari Desa untuk Sesama

Di sela perayaan, cerita mengalir tentang salah satu anggota Serumpun, Ibu Karmila, yang sedang berjuang melawan kanker payudara di RSUD Soedarso Pontianak. Ibu Dahlia dari Desa Setalik mengajak para anggota untuk menyisihkan sebagian rezeki. Dan mereka pun bergerak—dengan tangan terbuka dan hati lapang.

“Berapapun jumlahnya, semoga menjadi berkah dan amal jariyah,” kata Siti Rahmawati, pendamping dari Gemawan, yang menyerahkan hasil donasi kepada Ibu Dahlia.

Di sinilah wajah lain Serumpun terlihat: solidaritas. Bukan hanya tentang program dan pelatihan, tapi juga tentang membangun jaringan kasih yang erat. Di tengah keterbatasan, mereka saling menopang.

Langkah Panjang Menuju Mandiri

Perayaan ini mungkin tampak sederhana. Namun bagi Ibu Pariha, Ketua Panitia dari Desa Penakalan, justru di situlah maknanya. “Kami bangga jadi tuan rumah. Tahun depan, kami akan persiapkan lebih baik lagi. Kami belajar dari sini,” katanya sambil tersenyum.

Serumpun adalah cermin perjuangan perempuan akar rumput. Dari desa, mereka belajar bersuara, membangun jejaring, hingga merancang perubahan sosial. Dalam senyap, mereka mengukir sejarahnya sendiri—dengan peluh, cinta, dan tekad.

Di usia 16 tahun, Serumpun menunjukkan bahwa kemandirian bukan tujuan akhir. Ia adalah proses yang diperjuangkan terus-menerus. Dan perempuan—dengan segala keterbatasan dan kekuatannya—adalah pusat dari proses itu.

Penulis: Siti Rahmawati, pegiat Gemawan.

16 Tahun Serumpun: Perempuan Menata Kemandirian
Tag pada: