workshop ketangguhan sosial-ekologis di Kota Pontianak

Workshop ini menjadi penanda komitmen bersama lintas sektor untuk secara nyata berkolaborasi mewujudkan ketangguhan sosial-ekologis dan berbahagia di Kota Pontianak.

Guna mempercepat terwujudnya Kota Pontianak yang berkelanjutan dan inklusif, Gemawan bersama Humanis berkolaborasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Pontianak menyelenggarakan workshop bertajuk “Dorong Aksi Kolaborasi untuk Mewujudkan Ketangguhan Sosial-Ekologis dan Kebahagiaan Warga di Kawasan Tepian Sungai Kota Pontianak.” Acara yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, akademisi, komunitas, dan organisasi masyarakat sipil ini berlangsung di Kantor Bapperida.

Workshop ini menjadi platform strategis untuk mendiskusikan upaya kolektif dalam membangun ketangguhan masyarakat, sekaligus meninjau draf Dokumen Strategi Ketangguhan Sosial-Ekologis yang merupakan hasil riset kolaboratif sejak tahun 2021. Fokusnya adalah mengidentifikasi peluang kerjasama guna mengatasi tantangan multidimensi di kawasan tepian sungai, seperti banjir, keterbatasan air bersih, pengelolaan sampah, serta mendorong pemberdayaan masyarakat dan penguatan kearifan lokal.

Wali Kota Pontianak, Ir. H. Edi Kamtono, dalam sambutannya menegaskan komitmen untuk mentransformasi kawasan Sungai Kapuas. Beliau menyatakan bahwa kawasan tepian sungai harus menjadi wajah kota yang tidak hanya layak huni, tetapi juga sebagai ruang hidup yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.

“Dibutuhkan upaya bersama agar transformasinya mencerminkan masyarakat Pontianak yang kuat, sekaligus tangguh secara sosial dan ekologis,” tegasnya.

Kolaborasi Mewujudkan Ketangguhan Sosial-Ekologis di Kota Pontianak

Sementara itu, Hermawansyah, mewakili Gemawan, menjelaskan bahwa agenda ini merupakan cerminan dari sebuah kolaborasi yang substantif. “Riset ini tidak hanya memperkaya hasil penelitian, melainkan juga menawarkan sebuah pola pendekatan yang menyambungkan berbagai pihak untuk memiliki gambaran utuh dalam mendorong ketahanan sosial dan ekologi melalui aksi kolaboratif,” paparnya.

Diskusi yang berlangsung hidup dari berbagai perwakilan pihak menghasilkan sejumlah masukan kritis. Beberapa poin yang mengemuka antara lain pentingnya integrasi data yang akurat, pengarusutamaan gender, serta peningkatan partisipasi perempuan dan kaum muda dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, disepakati pula bahwa strategi yang dibangun harus benar-benar berpihak pada masyarakat.

Sebagai tindak lanjut konkret, tiga kelompok diskusi dalam workshop ini telah menyepakati serangkaian rencana aksi. Rencana tersebut mencakup pembentukan tim percepatan, kampanye melalui media sosial, program pendampingan dan advokasi yang berkelanjutan, upaya revitalisasi sungai dan parit, serta kampanye edukatif berbasis komunitas yang didukung oleh penguatan literasi sosial sejak usia dini.

Selain menyempurnakan draf dokumen strategi, workshop ini juga menjadi penanda komitmen bersama lintas sektor untuk secara nyata berkolaborasi mewujudkan ketangguhan sosial-ekologis dan berbahagia bagi seluruh warganya, khususnya yang tinggal di kawasan tepian sungai di Kota Pontianak.

Penyunting: Ersa Dwiyana, pegiat Gemawan.

Wujudkan Ketangguhan Sosial-Ekologis di Pontianak, Kolaborasi Gemawan-Humanis dan Bapperida Pontianak
Tagged on: