
Orang muda harus dilibatkan dalam perumusan kebijakan lingkungan, diberi akses terhadap pendanaan, serta difasilitasi agar gerakan mereka dapat menjangkau lebih banyak orang. Kolaborasi lintas generasi akan membuat upaya pelestarian alam menjadi lebih kuat dan berkelanjutan.
Bumi kita sedang menghadapi krisis besar. Perubahan iklim, polusi udara, penebangan hutan, dan sampah plastik semakin nyata dampaknya. Di tengah situasi yang mengkhawatirkan ini, orang muda muncul sebagai harapan baru. Mereka bukan sekadar penerus masa depan, melainkan juga agen perubahan yang mampu melahirkan ide segar, energi tanpa batas, dan keberanian untuk bertindak demi kelestarian lingkungan.
Kesadaran Hijau di Kalangan Orang Muda
Kesadaran orang muda tentang pentingnya menjaga bumi semakin tinggi. Banyak yang mulai menyadari bahwa masalah lingkungan bukanlah isu masa depan yang jauh, melainkan ancaman yang sudah kita rasakan sekarang. Banjir, kekeringan, cuaca ekstrem, hingga menurunnya kualitas udara adalah peringatan keras yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. Dari kesadaran itulah lahir berbagai gerakan yang berakar dari hal-hal sederhana: mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih transportasi umum, hemat energi, atau lebih memilih produk yang ramah lingkungan.
Namun, kesadaran saja tidak cukup. Orang muda membuktikan bahwa mereka juga siap turun langsung. Di banyak tempat, komunitas orang muda mengadakan kegiatan bersih-bersih sungai dan pantai, menanam pohon, atau membangun bank sampah untuk mengelola limbah rumah tangga. Aksi-aksi ini memang tampak sederhana, tetapi ketika dilakukan secara kolektif, dampaknya sangat besar. Apalagi, orang muda memiliki kemampuan memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk memperluas pengaruhnya. Lewat video, petisi online, hingga gerakan digital dengan tagar tertentu, pesan lingkungan bisa menyebar dengan cepat dan menginspirasi lebih banyak orang.

Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan
Meski begitu, jalan yang ditempuh orang muda tidak selalu mulus. Banyak gagasan kreatif terhambat oleh kurangnya dukungan dana, fasilitas, maupun ruang partisipasi. Tidak jarang, suara orang muda diabaikan dalam forum pengambilan keputusan yang justru akan menentukan masa depan mereka. Kondisi ini membuat banyak gerakan hijau berhenti pada lingkup kecil dan sulit berkembang. Padahal, jika mereka diberi dukungan yang tepat, energi dan ide mereka bisa menjadi kekuatan besar dalam menjaga bumi.
Di sinilah pentingnya kolaborasi. Dukungan dari pemerintah, organisasi lingkungan, hingga masyarakat luas sangat dibutuhkan. Orang muda harus dilibatkan dalam perumusan kebijakan lingkungan, diberi akses terhadap pendanaan, serta difasilitasi agar gerakan mereka dapat menjangkau lebih banyak orang. Kolaborasi lintas generasi akan membuat upaya pelestarian alam menjadi lebih kuat dan berkelanjutan.
Harapan untuk masa depan yang hijau ada di tangan orang muda. Mereka telah membuktikan bahwa menjaga lingkungan bukan sekadar wacana, melainkan tindakan nyata. Dengan semangat, kreativitas, dan kerja sama yang mereka bangun, orang muda bisa menjadi motor penggerak yang membawa perubahan. Pada akhirnya, bumi yang kita jaga bersama hari ini adalah warisan untuk anak cucu di masa depan. Dan di barisan terdepan perjuangan itu, orang muda berdiri sebagai garda utama.
Penulis: Mohammad R., pegiatan Gemawan.
Sumber: Ravindra Kumari & Nikita Thakur, Role of Youth in Environmental Preservation, International Journal of Advance and Applied Research, 2023