Pontianak (Gemawannews)- Lembaga Gemawan dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melaksanakan Strategic Meeting Dalam Upaya Tata Guna Lahan Dan Hutan Untuk Menekan Dampak Pemanasan Global Serta Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, bertempat di Hotel Randayan – Jalan A Yani 2, belum lama ini. Kegiatan tersebut dilaksanakan kerjasama Lembaga Gemawan dengan The Asia Foundation (TAF).
Laili Khairnur Direktur Eksekutif Lembaga Gemawan dalam penyampaiannya mengatakan, Bahwa ada beberapa tujuan yang ingin kita capai bersama dalam kegiatan ini yakni terbangunnya pemahaman bersama terkait posisi dan fungsi strategis Kabupaten Kubu Raya dalam upaya tata guna lahan dan hutan dalam menekan dampak pemanasan global.
“Tentunya juga adanya kesepahaman bersama terkait kerangka strategis program dan peran pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Lembaga Gemawan dan masyarakat sipil lainnya secara kolaboratif,” kata Laili.
Ia menerangkan, bahwa masih banyak tumpang tindih ijin lokasi yang bukan IUP, dan HGU masuk kawasan hutan, dan berbagai konflik agraria yang terjadi tentunya Kabupaten Kubu Raya sebagai kabupaten baru otomatis mendapatkan PR dari situasi tersebut, mau tidak mau PR-PR ini harus di kerjakan dan terselesaikan.
Banyak data yang tidak real dilapangan, artinya banyak yang sudah pindah tangan dan perusahaan kedua tidak mengerjakan secara lanjut.
“Harapan kita ada moratorium, sementara diberi jeda, ditunda dulu, artinya di stop dulu pemberian ijin dan harus benar-benar dievaluasi. Harus dicek ulang untuk ijin lokasi, apakah sudah mati atau masih,” pinta Laili.
Sementara itu Ir. Gandhi Satyagraha MT Kepala Badan Percepatan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kubu Raya memaparkan, dalam kaitan ini juga kita mengakui pada era berakhirnya ekploitasi Kegiatan yang paling banyak menguras sumber daya alam adalah sektor hutan. Namun dampak apa yang kita rasakan bersama, aspek atau dampak positif dihasilkan jangka pendek mungkin bisa kita rasakan.
Banyak pihak bersama atau masyarakat tetapi dalam jangka panjang yang kita rasakan sekarang luar biasa. Karena demikian pemanasan global dan perubahan iklim cepat dengan anomali yang tidak bisa diprediksi sekarang ini. “Semuanya Karena bermuara dari semua aktifitas masyarakat dan kita semua,’’ ujarnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, kita pantau dari hasil pembakaran secara liar yang dihadapi sekarang, banyak dari aktifitas perkebunan yang secara diam-diam, baik sadar maupun tidak sadar, mereka melakukan pembakaran yang akhirnya berdampak adanya asap dan berdampak kesehatan masyarakat.
“Kegiatan yang kita alami tiap tahun yang ternyata tidak terukur, tidak terprogram dengan baik dan hingga persoalan muncul dan terus muncul lagi,” kata Gandhi.
Belum lagi aktifitas masyarakat akibat guna lahan, mau tidak mau kita semua terutama dari pihak pemerintah daerah sangat berperan penting didalam menyelesaikan persoalan yang sangat mendasar ini.
“Tentunya sehebat apapun pembangunan, ini bermuara dari bagaimana kita meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kalau ini tidak bersentuhan dengan hal yang paling esensial ini saya kira apalah arti pembangunan kalau tidak bermuara terhadap kepentingan masyarakat,” tukas Gandhi. (joy)