PERNYATAAN SIKAP LEMBAGA GEMAWAN
Atas Penangkapan Direktur Eksekutif dan Manager Regional WALHI Nasional
Kepada Yth:
1. Kapolri
2. Komisi III DPR RI
3. Kapolda Sulut
4. Kapoltabes Manado
5. Komnas HAM
6. Media Nasional dan Internasional
Kami atas nama Lembaga Gemawan Kalbar memprotes keras atas tindakan sewenang-wenang dengan cara-cara premanisme yang dilakukan aparat Poltabes Manado ketika menangkap rekan kami saudara Berry Nahdian Furqon (Direktur Eksekutif Walhi Nasional) dan Erwin Usman (Manager Regional Walhi Nasional) dalam aksi protes terhadap World Ocean Conference (WOC) di Manado.
Cara-cara yang dilakukan oleh aparat Poltabes Manado sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dalam mengemukakan aspirasi dan pendapat di muka umum. Kejadian ini bagi kami menggambarkan keberpihakan aparat penegak hukum terhadap kepentingan asing.
Climate Change Impacts to Ocean and The Role of Ocean to Climate Change, demikian topik yang akan diusung dalam Pertemuan Kelautan Dunia atau World Ocean Conference (WOC), 11-15 Mei 2009, di Manado, Sulawesi Utara, Indonesia. Di sini akan ditandatangani kesepakatan Coral Triangel Initiative (CTI) oleh 6 kepala negara anggota CTI, biasa disebut CT6. Sekitar 120 perwakilan negara akan datang membicarakan bagaimana peran laut dalam masalah perubahan iklim.
Yang jadi persoalan, pertemuan ini hanya membicarakan solusi diakhir masalah perubahan iklim, cenderung mengabaikan akar masalah sebenarnya yaitu perusakan ekosistem laut melalui pembuangan limbah beracun industri tambang, minyak, gas dan lainnya, pemiskinan nelayan, kedaulatan negara kepulauan dan perubahan iklim itu sendiri. Oleh karena itu, inisiatif ini tidak akan banyak artinya. Hasil WOC dan CTI diragukan mampu menyelesaikan substansi persoalan kelautan bahkan beresiko menenggelamkan upaya keadilan.
Atas dasar tersebut diatas kami menyatakan :
1. Menolak pertemuan WOC/CTI Summit 2009
2. Menuntut pembebasan segera saudara Berry Nahdian Forqan dan Erwin Usman
3. Meminta kepada Kapolri untuk memberikan sanksi yang tegas terhadap tindakan represif yang dilakukan aparat Poltabes Manado karena telah mencoreng semangat demokrasi.
Pontianak, Kalimantan Barat, 12 Mei 2009
Salam Demokrasi,