Fight Girl

Fight Girl disutradarai oleh Johan Timmers. Tahun 2019, Fight Girl menjadi pemenang European Film Awards (EFA) Young Audience. EFA Young Audience Awards adalah ajang yang dilaksanakan oleh European Film Academy dan EFA Production.

“Tujuan dari kegiatan ini agar menjadi ruang diskusi kritis bagi individu dan komunitas yang ada di Pontianak dan Kubu Raya, serta memperkuat gerakan bersama untuk advokasi dalam berbagai isu tematik,” ujar Direktur Gemawan, Laili Khairnur, saat gelar diskusi film berjudul Fight Girl, Selasa (15/08/2023).

Tak bisa disangkal, konflik orangtua berefek negatif terhadap anak. Apatah lagi ketika perceraian menjadi jalan terakhir, mental seorang anak semakin labil ketika ia berinteraksi dengan lingkungan eksternal.

Hal itu dialami Bo, gadis berusia 12 tahun yang bergabung dengan klub kickboxing untuk menemukan jati dirinya. Hal itu dilakukan setelah perjumpaan dengan Joy, tetangga barunya di pinggiran Amsterdam.

Baca jugaA Thousand Cut’s, Upaya Maria Ressa Sampaikan Pesan Perjuangan Demokrasi

Baca juga: Dari Film Romy’s Salon Belajar Komunikasi Anak

Joy membantu Bo mengaktualkan potensi alaminya hingga ia mampu ambil bagian dalam kejuaraan kickboxing Belanda. Namun perceraian kedua orangtuanya membuyarkan fokus Bo. Ia sadar bahwa dirinya tak mungkin mengurus semua hal seorang diri.

Namun, meski di tengah kegaduhan hatinya, Bo memiliki beberapa teman yang menjadi sistem pendukung bagi dirinya untuk bangkit dari keterpurukan dan menghadapi kenyataan yang ada.

Diskusi Fight Girl
Direktur Gemawan, Laili Khairnur, saat diskusi film Fight Girl di Rumah Gesit, kawasan Ujung Pandang. Gambar: Istimewa.

Fight Girl, Lebih dari Sekadar Tontonan

“Tantangan dan upaya-upaya yang dikisahkan pada film ini menarik untuk menjadi pemantik dan bahan diskusi, sehingga dapat melahirkan strategi dalam upaya mendukung anak dan generasi muda dalam menggapai cita-citanya dan membuat perubahan,” tuturnya.

“Bo ini berbakat tapi emosinya tidak stabil karena rumah tangga orang tuanya diambang perceraian. Ketidakstabilan itu membuatnya tidak bisa bertanding dengan baik,” lanjut Laili.

Baca jugaA Thousand Cut’s, Upaya Maria Ressa Sampaikan Pesan Perjuangan Demokrasi

Baca juga: Peringati International Youth Day 2023, Kelas SIGMA Mempawah Ajak Anak Muda Pimpin Perubahan

Film mampu menggugah emosi penonton melalui visual yang ditampilkan. Penonton diajak masuk ke dunia yang diperankan sang tokoh. Dalam Fight Girl, sosok Bo yang diperankan Aiko Beemsterboer mendapatkan support system dari teman-temannya untuk mengenali dirinya.

Fight Girl disutradarai oleh Johan Timmers. Tahun 2019, Fight Girl menjadi pemenang European Film Awards (EFA) Young Audience. EFA Young Audience Awards adalah ajang yang dilaksanakan oleh European Film Academy dan EFA Production.

Juri yang terlibat pada kegiatan ini adalah remaja berusia 12-14 tahun dari 55 negara anggota Uni Eropa. Sebanyak 2.800 remaja pecinta film memilih Fight Girl sebagai pemenang EFA YAA 2019.

Gemawan bekerjasama dengan Ashoka berkolaborasi membuka ruang diskusi untuk menggali berbagai cara pandang dari individu dan komunitas membuat perubahan. Melalui program bertajuk Layar Gaharu, Ashoka telah mengkurasi film-film yang cocok ditonton oleh berbagai kalangan sehingga dapat memantik diskusi dan aksi.

 

Nonton Fight Girl: Diskusi Film untuk Perkuat Support System Gerakan Sosial
Tag pada: