ekonomi sirkular untuk dukung produk lokal

“Para anggota kelompok bersepakat membentuk unit usaha dalam bentuk koperasi dengan jenis serba usaha. Karena semangat koperasi adalah kebersamaan dan kekeluargaan, kita ingin spirit itu bisa terwadahi menciptakan ekonomi sirkular,” Maulisa, community organizer Gemawan.

Gemawan fasilitasi kegiatan sosialisasi dan penguatan kelembagaan bagi pengurus dan pendiri Koperasi Serba Usaha (KSU) Lumbung Pangan Perempuan Sejahtera, Kamis (12/10/2023) di Balai Desa Seponti Jaya. Koperasi ini merupakan bagian dari organisasi Serikat Perempuan Kabupaten Kayong Utara (SETARA).

SETARA menaungi kelompok perempuan yang menjadi mitra Gemawan di Kayong Utara. Berdiri sejak Februari 2021, SETARA ingin mewujudkan perempuan yang maju, bersatu, berdaulat dan bermartabat.

Maulisa, community organizer (CO) Gemawan di Kayong Utara berujar, sosialisasi dan peningkatan kapasitas ini bertujuan berbagi pengetahuan tentang koperasi, pembagian peran, serta tanggung jawab pengurus dan anggota koperasi. “Jumlah peserta yang hadir  25 (dua puluh lima) orang, terdiri atas pendiri, pengurus, dan angggota,” terangnya.

“Kami mengundang pihak Dinas Perdagangan, bidang UMKM dan Koperasi Kabupaten Kayong Utara sebagai narasumber. Kebetulan OPD ini sebagai pengampu koperasi di tanah bertuah,” tambahnya.

Perempuan alumni Universitas Tanjungpura ini menjelaskan kesepakatan pembentukan koperasi telah dilakukan pada tanggal 30 September 2023 di Desa Telaga Arum.

Koperasi serba usaha adalah koperasi yang memiliki lebih dari satu bidang usaha. Melalui koperasi ini, ragam produk lokal yang dihasilkan kelompok akan memiliki muara penjualan.

Ekonomi Sirkular-2
Ekonomi Sirkular | Suasana kegiatan sosialisasi dan peningkatan kapasitas pengurus dan anggota koperasi yang didirikan para perempuan SETARA. Gambar: Istimewa

Baca juga: Adakah Harapan Pencapaian NDC Indonesia 2030?

Baca jugaJaga Kopi Gambut, Latih 20 Perempuan Petani Kopi di Kayong Utara

Ekonomi Sirkular berbasis Lokalitas

“Para anggota kelompok bersepakat membentuk unit usaha dalam bentuk koperasi dengan jenis serba usaha. Karena semangat koperasi adalah kebersamaan dan kekeluargaan, kita ingin spirit itu bisa terwadahi menciptakan ekonomi sirkular,” Maulisa menjelaskan.

Maulisa memaparkan kesepakatan membentuk koperasi ini lahir karena didasarkan atas semangat kebersamaan dan cita-cita untuk memiliki organisasi atau lembaga yang mampu mewadahi kegiatan bersama dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi seluruh anggota, maupun masyarakat pada umumnya.

“Keberagaman potensi SDA dan SDM yang dimiliki SETARA merupakan modal awal untuk membentuk unit ekonomi sirkular,” pungkasnya.

“Selama empat tahun berjalan kelompok Perempuan SETARA ini kita nilai sudah cukup syaratnya untuk membentuk unit usaha. Sebagian besar anggota SETARA merupakan pelaku UMKM. Para perempuan SETARA mengolah lahan dengan berbagai potensi komoditas yang bisa diunggulkan, seperti beras merah, beras kampung, kopi, kelapa, produk hortikultura, palawija dan juga aneka ragam produk turunan lainnya seperti keripik, kopi bubuk, minyak kelapa, VCO, sirup dari rempah dan bahan alam, minuman sehat (jamu) aneka dodol dan lain sebagainya,” jelasnya lagi.

Inisiasi ekonomi sirkular, SETARA bentuk Koperasi Serba Usaha. Gambar: Istimewa.

Baca jugaStrategi Percepatan Pencapaian SDGs Desa

Baca jugaMenjaga Pesisir Borneo dengan Borneo Mangrove Action: Tebar Pesan Love Mangrove

Berdasarkan hasil musyawarah, disepakati susunan pengurusnya sebagai berikut, yakni: Ketua Dewan Penasihat, Jamakatun; anggota dewan penasehat, Samsiroh dan Sartini; Ketua, Dartin; Wakil Ketua Indahsyah; Sekretaris, Waliyah; Wakil Sekretaris, Anik Wijaya; Bendahara, Karyawati; dan wakil bendahara Sihari Suyani. Adapun pengurus inti dan pendiri koperasi ini merupakan perwakilan dari tiap kelompok Perempuan SETARA di setiap desa.

Dartin mengungkapkan harapannya melalui koperasi ini menjadi wadah bersama untuk belajar tentang dunia usaha, berjejaring untuk memajukan organisasi. “Tentunya akan banyak manfaat yang kita dapatkan bila kita mencoba untuk serius dalam menjalani koperasi yang baru terbentuk ini,” ujarnya.

“Koperasi ini kita bentuk bukan atas kehendak orang perorangan, namun atas dasar semangat kebersamaan. Karenanya saya berpesan jaga selalu kekompakan, kebersamaan, saling terbuka, jujur, mau bekerja sama, dan lain sebagainya demi memajukan koperasi kita, sebab jika koperasi maju sudah tentu anggotanya juga akan maju, karena koperasi merupakan milik bersama anggota,” pesan Jamakatun, Ketua Dewan Penasihat Koperasi.

Inisiasi Ekonomi Sirkular, 6 Kelompok Perempuan SETARA Bentuk Koperasi
Tag pada: